🐭 Astagfirullah || 3 🐁

209K 24.2K 2.9K
                                    

Apa yang salah dalam kehidupannya? Dosa apa ia sehingga harus menjadi istri seorang Arhab?

Padahal sedari kecil, tepatnya ketika mereka masih sama-sama kelas satu SD ....

"Ich! Kamu hati-hati dong kalau minum. Tumpahkan, ke baju Alhab! Ada nodanya deh, liat, jus jeluk kamu tumpah!"

Iya, berawal dari sedikit jus jeruk yang tumpah menodai baju Arhab, permusuhan mereka terus berlanjut hingga dewasa. Asia sangat ingat jika saat itu ia tak sengaja menumpahkan cairan berwarna kuning pada seragam Arhab. Sebabnya karena, saat ia sedang minum, seseorang yang Asia tidak tau siapa, tiba-tiba menabraknya. Menyebabkan bibir botol yang tengah menempel pada bibirnya terlepas lalu memuncrat pada seragam Arhab yang tengah melintas tepat di hadapannya.

"Maaf Alhab, Acia ndak sengaja, ada yang nablak Acia tadi," ucap Asia menyesal. Asia kecil hanya bisa memperhatikan baju seragam Arhab yang kotor. Ia tak mau mendongak, takut menatap wajah Arhab yang tak selucu kemarin. Saat laki-laki itu tengah bermain motor di halaman rumahnya.

"Makanya, kamu tuh hati-hati kalau minum tau! Bial nggak kena olang lain, dan gimana kalau kamu yang keselek telus mati?!"

Asia memanyukan bibirnya, ingin menangis tapi malu. Kalau saja ada Bunda, mungkin ia akan segera berlari kepelukan hangatnya, lalu mengadukan perilaku Arhab. Padahal kemarin-kemarin mereka masih sedikit akrab. Jika bertemu mereka saling tersenyum. Beberapa kali juga, Asia sempat main ke rumah Arhab bersama sang Bunda. Tapi hari ini, Arhab marah hanya karena hal sepele.

"Kan Acia udah bilang cama Alhab! Acia nggak cengaja!"

"Kamu yang salah kok, kamu juga yang malah-malah?! Kamu emang nyebelin, jadi cewek kok gitu!"

"Alhab yang justlu nyebelin, jahat, Acia udah minta maaf ya! Tapi Alhab malah ngoceeeh telus kayak cewek. Dacal, cowok cantik!"

"Kamu apaan sih?!"

Asia ingat, jika laki-laki dengan tubuh pendek dan wajah imut itu pergi meninggalkannya sebentar. Lalu kembali dengan membawa botol minumnya, dan menumpahkan air putih ke wajah Asia. Membuat sekujur tubuhnya basah. Asia langsung menangis di tempat, keras-keras, sembari menatap Arhab tidak percaya. Tak lama, seorang guru wanita menghampiri mereka, lalu memisahkan pertikaian dua anak lucu tersebut. Dan semenjak itulah, mereka mulai bermusuhan. Setiap bertemu, maka akan saling melayangkan tatapan dingin. Setiap ada kesalahan kecil, maka akan terus dibesar-besarkan.

Hingga mereka masuk ke SMP yang sama. Hingga mereka masuk ke bangku SMA yang sama. Dan hingga saat ini, di fakultas dan universitas yang sama lalu berakhir di pelaminan.

Asia rasa jika dirinya tengah memainkan drama. Masih tak menyangka bahwa kini, mereka disatukan untuk merangkai sebuah rumah tangga.

Asia menggeleng, membuka matanya. Saat tidur saja ia merasa tak tenang, menikah dengan Arhab adalah mimpi terburuk yang bahkan tak mampu untuk Asia bayangkan. Ia benar-benar tak bisa menerima semua ini. Asia takan mampu untuk selalu bersabar atas apa yang ada. Rumah tangga tanpa cinta, Asia tau, bahwa semua ini mustahil untuk bertahan lebih lama lagi.

Hah!

Asia segera mendudukan diri, melihat sekeliling. Ini masih di kamar Arhab. Tapi kenapa kini ia telah tertidur di kasur? Bukanyan tadi malam ia tidur di lantai?

Arhab ....

Asia melirik pada tempat tidurnya tadi malam. Justru kini, Arhab lah yang tengah tertidur pulas di sana. Kenapa, bisa berubah seperti ini?

Astagfirullah, Husband! [RE-UPLOAD]Where stories live. Discover now