[22]- Ingatan masa lalu

Mulai dari awal
                                    

Shilla diam. Menghela nafas lalu melanjutkan ucapannya.

"Masalah kamu itu juga masalah aku. Aku sayang sama kamu, apapun yang terjadi kita sama sama. kita itu udah lama sama- sama. Masa nggak ngerti juga?"

Shilla menyentil jidat cowok itu lalu tertawa. Revan tersenyum kala melihat cewek di depannya tertawa manis. Siangnya jadi lebih indah karena itu.

Revan merasa beruntung mempunyai cewek seperti Shilla. Cewek yang tidak pernah menuntut apapun darinya. Apa adanya. Dan menerima semua kekurangan nya.

Hatinya benar. Saat ia terluka tempo lalu. Cahaya kilau datang membawanya pada kebahagiaan. Saat ini , kebahagiaan nya hanya Shilla. Satu satunya perempuan yang ia sayang setelah mamahnya.

Author ga disayang hiks hiks. *Nangis kesel tapi baper*.

"Aku nggak pernah salah pilih, kali ini senja yang pergi muncul kembali dengan membawa cahayanya. Aku sayang kamu".

Cup..

Sebuah kecupan mendarat di kening Shilla membuat gadis itu terkejut bukan main saat ini.

Shilla menatap bola mata Revan tak percaya. Tidak di duga Revan akan melakukan itu kepadanya.

"Ish... Dasar genit!"

Shilla memukul dada bidang Revan membuat cowok itu tertawa puas. Ia berhasil membuat pipi cewek di depannya ini bersemu layaknya tomat masak.

"Suka nggak?"

"Nggak!"

"Yakin nggak suka?"

Shilla tampak berfikir, pipinya masih tercetak rona merah. Kapan selesai nya.

"Apasih!"

"Yaudah, yuk berangkat!".

Revan menggandeng tangan halus Shilla. Sementara cewek itu masih berusaha menetralkan jantungnya.

Pompa mana pompa?

**********

Tempat yang dituju adalah sebuah pantai. Pantai yang lumayan jauh dari apartemen nya.

Revan memakirkan mobilnya . Membantu melepaskan sabuk pengaman yang dikenakan oleh Shilla. Padahal jika dipikir, Shilla juga bisa melepaskan nya sendiri.

Dasar cowok kalo lagi bucin gini nih.

Author diem aja ya. Jangan panggil panggil author kalo adegannya ginian. Bisa baper nggak karuan gue. Efek jomblo terlalu lama.

Curhat elah! Skip curhatan gue!

"Suka pantai?"

"Suka banget".

"Pantainya indah".

Shilla menatap cowok itu dalam. Saat ini mereka sedang berada di tepi pantai.menikmati hembusan angin yang menerpa wajah mereka.

"Iya".

"Kaya kamu".

Deg.

[WPS#1] Shillavand [COMPLETED]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang