Ini apa yang kalian tidak ketahui

9.6K 1.7K 570
                                    

Attention Please! Kalai suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!



" Jaem—" Jaehyun kaget ketika melihat seorang perempun mremat tangan adik kembarnya, lebih kaget lagi ketika ia melihat sang adik meringis kesakita.

" Heh, siapa lo?! Lo mau ngapain adik gue!!" Jaehyun kelihatan emosi langsung menghampiri wanita yang diketaui bunda Jeno itu dan menepis tangan bunda jeno kasar.

"Jaem lo gak apa?" Tanya Jaehyun, Taeyong barusan keluar lagi untuk memanggil suster.

Sang wanita lekas keluar namun di depan kamar ia di halangi oleh seorang lelaki paruh baya, bunda jeno terdiam sambil menatap lelaki di hadapanya.

" bu Inka?" Panggil lelaki itu, bunda jeno terdiam ia menoleh kebelakng menatap jaemin dan Jaehyun di dalam.

" Pak dia barusan nyakitin Jaemin" Lapor jeno pada bapaknya.

" I-itu... Saya permisi" Inka langsung melesat pergi meninggalkan ruang rawat Jaemin dan memberikan berbagai macam pertanyaan di benak bapak jaemin, jaehyun yang hendak mengejar dicegah oleh bapaknya.

" Udah jangan di kejar"

" Tapi pak—"

" Udah, kamu sekarang tenangin dulu adik kamu" Bapaknya masuk duluan keruang rawat sementara Jaehyun menatap kepergian wanita itu sambil mengepalkan tanganya.

- - -

Inka terdiam di kamarnya sambil  memijat pelipisnya, tiba-tiba saja sang suami masuk ke dalam kamar dam mengelus punggungnya.

" Apa apa?" Tanya suaminya.

" Aku barusan ketemu pak hendra" jawab inka.

" Dimana?"

" Rumah sakit"

" Kamu ngapain kesana?"

" Kamu yakin sama keputusan ini?" Suaminya mengelus tangan inka dan tersenyum.

" Aku gak tau..."

" Besok kamu ke granada ya, kau bicara baik-baik sama jeno disana.. Aku yakin anak itu gak baik-baik aja sekarang" Inka mengangguk.

- - -

Esok paginya Inka langsung berangkat menuju granada untuk menemui anaknya, dan sesampainya disana ia bertemu jeno yang sedang meringkuk di kasur dengan tatapan kosong.

" Jeno" Panggil inka, jeno menoleh tanpa minat.

" Jeno, bunda mau bilang sesuatu" inka duduk di kasur jeno.

" Kalau bunda mau bicara soal Heejin mending bunda keluar aja" inka menghela nafasnya.

" Bunda sama ayah udah bicara, dua minggu lagi kalian nikah" Jeno bangkit dari kasur.

" Bunda kenapa? Kenapa jeno harus nikah sama heejin? Apa karena harta? Apa karena perusahaan?"

" Jen—"

Titik Balik [ Nomin ] || ✅Where stories live. Discover now