Kesenjangan

9.8K 1.8K 506
                                    

Attention Please! Kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!



Jaemin ngampus seperti biasanya ia pergi pagi-pagi dan akan pulang siang hari, di tahun ini ia sudah memasuki semester akhir yang artinya ia sudah siap dengan segala urusan berbau skripsi.

Jaemin menang sudah mengajukan judul skripsi pada kampus dan sudah di setujui, masih dalam tahap pembuatan dimana ia harus banyak bertanya pada dosen pembimbingnya.

Jaemin termasuk mahasiswa beruntung karena dapet dosbing yang lumayan baik namun tidak untuk hyunjin yang dapet dosbing galaknya minta ampun, cowok itu sering kali mengeluh pada Jaemin soal Dosbingnya.

Jaemin telah selesai berkonsul pada dosbingnya, hanya tinggal memerbaiki beberapa kesalahan pada skripsinya maka Jaemin selangkah lagi menuju keberhasilan.

Selesai dari kampus Jaemin tak langsung pulang ia pergi ke cafe untuk merefresh diri sebelum kembali mengerjakan skripsinya.

Drrt!

Jaemin menoleh melihat ponselnya bergetar, tanda ada panggilan masuk.

" Halo?"

" Jaem lo dimana?" Tanya orang di sebrang sana —Haechan.

" Di cafe baru beres dari kampus kenapa?"

" Kaga, ada waktu gak sore? Gue sama Renjun mau ke sari ater ikut ga?"

" Kaga deh kayaknya soalnya gue mau ngurusin skripsi"

" Oh yaudah deh "

" Btw lo masih disini?"

" Iya, rencananya gue mau netep—"

" Jaemin?" Jaemin menoleh ada seorang yang tiba-tiba memanggilnya, ia menjauhkan ponselnya.

" eh iya, anda siapa ya?" Tanya Jaemin dengan wajah bingungnya.

" Kamu gak kenal saya?" Jaemin menyiritkan keningnya.

" maaf bu tapi saya gak inget" Jaemin sedikit tersenyum.

" Saya bundanya Jeno"

" Oh bundanya jeno, halo tante seneng kete—" Baru saja Jaemin akan salaman namun tangan wanita paruh baya menjauh dari tangan Jaemin.

" Sejak kapan kamu disini? Gak ada kapoknya ya kamu, kamu udah bikin anak saya depresi"

" Tante sa—"

" pantesan jeno akhir-akhir ini suka ngebantah, taunya gara-gara kamu" Jaemin terdiam.

" Kenapa kamu harus ada lagi di hidup anak saya?! Saya mau kamu jauhin anak saya, jangan temui dia lagi" lanjut bunda jeno.

" tapi—"

" tidak ada tapi-tapian, kamu udah hancurin hidupnya" Bunda Jaemin langsung pergi dari hadapan Jaemin.

Titik Balik [ Nomin ] || ✅Where stories live. Discover now