Angan-Angan

9.2K 1.7K 1.1K
                                    

Attention Please! Kalai suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!



Jeno sudah datang dari tadi siang, bundanya langsung membawanya ke bandung setelah landing di Soekarno-hatta.

Namun Bundanya tak membawanya pulang ke rumah yang di bandung bahkan mereka masih di perjalanan, jeno melihat ke kanan ke kiri yang penuh dengan pohon pinus.

" Iya " Jeno menoleh melihat bundanya sedang berbincang dengan seorang di telfon.

"..."

" Nanti mobil keluarga saya yang jemput "

"..."

" iya, pak.. Makasih banyak ya pak, iya saya yakin ini yang terbaik buat jeno"

"..."

" Iya mari-miari"

Jeno mengalihkan pandanganya dan baru sadar Ini jalan menuju lembang, dan ia baru tau bahwa sekarang mereka menuju resort milik keluarganya, mungkin orang tuanya akan menyelenggarakan pesta pernikahan di resort.

Jeno turun dari mobil, ada beberapa orang yang hilir mudik, jeno tak mau melihat ke samping kanan yang dimana tempat itu adalah taman yang sudah didekorasi seperti pesta.

" Kamu langsung masuk kamar aja, ikutin pak bima" Ucap bundanya. Jeno mengikuti seorang pria berumur yang mengawalnya menuju kamar penginapannya.

Masuk kedalam kamar ia lekas mendudukan dirinya di kasur mengarah ke jendela kamar yang langsung memperlihatkan pemandangan gunung yang sejuk, sedikit berkabut juga.

Jeno jadi ingat perkataan Jaemin yang ingin menikah di Lembang, Jeno tersenyum miris ia memang menikah di lembamg namun tidak dengan Jaemin.

Clek!

" Kamu tidur aja dulu siapin energi buat acara besok" Ucap bundanya masuk kedalam kamar sambil menaruh jas dan kemeja di lemari gantung.

" Iya" Jeno tersenyum kecil, mungkin ia harus berdamai dengan takdir sekarang, ia harus menerima takdirnya kali ini.

" kamu jangan sedih terus besok hari bahagia kamu, bunda mau kamu tampan besok" Jeno tersenyum dan menundukan  kepalanya.

"  bunda tau kebahagiaan kamu, jadi ini yang terbaik buat kamu" lanjut bundanya

" Iya bunda, makasih" Bundanya tersenyum dan keluar dari kamarnya.

Ah, rasanya sia-sia penantianya selama lima tahun dan perjuanganya selama ini sia-sia, rasanya percuma ia kembali ke indonesia, kalau seperti ini akhirnya Jeno lebih memilih untuk tetap tinggal di jerman dulu dan tak pernah bertemu Jaemin lagi.

Drrrt!

Ponselnya bergetar, ia sudah kembali mendapatkan ponselnya. Jeno membuka pesan dari Heejin.

Heejin

Jeno apapun yang terjadi
Kamu harus selalu bahagia
Maafin aku ya.

Jeno menutup pesannya tidak ada niatan dirinya untuk membalas pesan dari calon istrinya itu, membaringkan dirinya dan menaruh ponselnya asal.

- - -

Tring! Tring!

" Jeno bangun!" Jeno membuka matanya perlahan, mengerang dan merentangkan tubuhnya.

Titik Balik [ Nomin ] || ✅Where stories live. Discover now