elin terdiam dengan ucapan luqman barusan. maksudnya apa? zico? tidak mungkin kan?
"man gue udah bilang sama lo semua salah paham" jelas zico
"salah paham? lo pikir gue bego co?"
"gue bicara sejujurnya gak ada yang gue tutupin sedikit pun" ucap zico
luqman mendengus lalu tersenyum sinis "lo pikir gue gak tau? lo mau nyingkirin azriel kan? azriel udah ambil semua yang lo punya? reya dan juga ay-"
"GUE BILANG DIEM BRENGSEK! LO GAK TAU APA APA"
valeron dan valerin diam bingung dengan keadaan yang terjadi saat ini.
reya menggelengkan kepalanya memohon pada zico agar tidak bertindak gegabah.
"ah lo gak terima ibu lo di tinggalin sama ayah lo? oh iya gue lupa ibu lo kan perempuan pengg-"
zico melayangkan pukulannya pada luqman. ia sudah tidak tahan dengan seluruh omong kosong yang terlontar dari mulut pria ini.
luqman melepas reya lalu menahan pukulan zico. pertengkarang tidak bisa di hindari lagi.
elin langsung berlari ke arah reya membantunya berdiri dan membuka ikatan serta lakban yang menutup mulut reya.
"co berenti co" bujuk reya
tapi percuma. bagi zico sekalinya ada yang menghina keluarga jawabannya hanya satu.
orang itu harus mati.
----
semua telah berakhir saat polisi datang menyerbu rumah tersebut.
zico di bawa ke rumah sakit karna mengalami pendarahan di kepalanya akibat pukulan luqman.
untung anak ares dan rambo datang tepat waktu. jika tidak..
mungkin akan lebih parah dari ini.
luqman dan teman temannya di bawa ke kantor polisi atas tindak penyekapan dan penculikan.
elin duduk di samping reya yang masih duduk terdiam di bangku taman.
"are u okay?" tanya elin sambil memberi sebotol air mineral.
"makasih lin"
"nope"
hening melanda mereka berdua. elin bingung ingin berbicara apa. takut takut nanti salah bicara.
"lo mau tanya soal tadi lin?" tanya reya
"huh? eum.. anu itu gpp kalo gak mau juga hehe"
"azriel- dulu gue zico salman azriel sama anak anak yang tadi temenan"ucap reya.
valeron datang menghampiri dua perempuan yang sedang duduk di bangku taman tersebut.
tapi langkahnya berhenti saat mendengar ucapan reya.
"ternyata ayah zico itu ayah dari azriel juga- ibu zico istri kedua ayahnya. zico marah, kecewa dia berubah dan menjauh gituh aja. selalu menghindar dari azriel"
"hubungan kita mulai renggang zico beneran berubah. die benci sama azriel sampai puncak saat gue dan azriel di serang gerombolan gak di kenal yang ternyata musuh zico. azriel- dia ngelindungin gue sampai babak belur dan dilarikan ke rumah sakit dalam ke adaan kritis"
elin ataupun eyon yang mendengar dari jauh terenyuh.
"zico menyesal dengan ke adaan azriel. semua orang menyalahkan zico- termasuk gue" ucapan reya terdengar perih dengan seribu penyesalan.
"gue menjauh dari zico menganggap zico biang masalah"
"sampai azriel sembuh pun gue masih jaga jarak sama zico tapi azriel selalu membela zico dan berkata semua bukan salah zico. dan malam dimana ke jadian itu terjadi."
"apa yang terjadi?" tanya elin penasaran
"zico dan azriel di kroyok dengan gerombolan yang sama yang ngeroyok gue dan azriel. azriel mengorbankan dirinya agar zico bisa lolos dan-"
"nyawanya tidak selamat"
suatu kenyataan yang elin dan valeron baru ketahui. sebuah masa lalu suram dari seorang yang mereka kenal dengan sosok kepemimpinannya, sosok keren yang selalu menajadi idaman semua kaum hawa. masa lalu yang begitu berat dari seorang zico.
"zico hidup dengan beban yang berat lin"
"dan semua itu karna gue- tapi dia tetap melindungi gue"
masa lalumu mungkin tidak bisa di ubah seburuk apapun itu. tapi tidak dengan masa depanmu. berusahalah agar masa depanmu bisa menebus semua ke gagalan mu di masa lalu.
