pagi sekali elin sudah berangkat sekolah. Berbanding terbalik dengan kembarannya yang masih terlelap di kasur kamar dengan seprei batmannya.
setiba di sekolah elin memarkirkan motor kesayangannya di parkiran sekolah sambil melihat sekeliling.
*tin tin tin*
elin langsung menyikirkan tubuhnya saat mendengar klakson dari arah belakang.
"lin pagi banget lo dateng?" tanya athallah yang baru saja datang
"emang gue lo yang sering dateng telat" sindir elin
"yaelah nanya doang, sekarang gak terlambat kan gue" ucap athallah
"bilang aja mau nyotek kan lo" tuduh elin, memang harus di pertanyakan ketika anak ares serajin ini.
"hehe tau banget lo" kata athallah sambil tertawa.
"asek banget ngobrol berdua" tegur dewa yang datang bersama dengan anak rambo lainnya
"apa lo! " jawab Elin galak. dewa hanya meringis takut. sedangkan yang lain menertawakan dewa yang kena marah.
"lin besok ikut main yuk ke rumah rosie?" ajak reya yang berdiri di samping zico
elin terlihat takut menatap zico, bukan takut lebih tepatnya malu "hm– oke"
rendy langsung berdiri di samping elin sambil merangkulnya "lin pulang sekolah nanti jalan yuk" ajak rendy
"lo mau gue tendang apa gue tonjok" tanya elin. sedangkan reya yang melihatnya hanya tersenyum pahit, padahal jelas jelas di depan rendy ada dirinya.
"rey ayo masuk kelas" ajak zico, reya langsung mengikuti zico sedangkan elin memperhatikan kepergian mereka dalam diam.
----
saat istirahat geng ares dan rambo sudah duduk di satu meja yang sama di kantin.
"anjir tam yang bener sia, makannya nyiprat" protes alex yang duduk di depan etam
"lin lo gak bangunin gue tadi" sapa valeron yang baru datang
"anj– yon udah berasa anak yang punya yayasan aja lo dateng jam segini" ledek athallah
"lo gue bangunin 10 kali kagak bangun bangun kampret" marah elin
"shut makan udah, gak boleh berantem di depan makanan" ucap ilham memperingati dua kembar ini.
"jangan makan pedes ya" ucap zico sambil menyingkirkan sambel di depan reya.
sebenarnya rendy memerhatikan mereka berdua, tapi ia langsung membuang muka saat reya melihat ke arahnya.
"asekkk bos lagi mepet reya" ledek dewa, ucapnya sukses membuat elin tersedak makanannya.
"gpp lo?" tegur arsa, sambil menawarkan minum pada elin
"gpp, thx ya"
"aihh pj pj " ledek alex
"bacot berisik" bukan arsa atau elin yang menjawab, tapi eyon yang sedari tadi sibuk dengan jus alpukatnya.
"hehe maaf bos" ucap alex sambil cengengesan
"gue balik duluan" ucap rendy
"mau kemana lo ren? " tanya bry
"nyambat mulut gue pait" ucapnya lalu pergi begitu saja, reya hanya menatap nanar kepergian rendy.
"cemburu kali liat lo sama arsa lin" bisik alex
elin langsung menginjak kaki alex dengan sengaja sampai yang empunya kaki teriak kesakitan "aw sakit lin ampun" keluh alex
"mampos– uhuk" ucap etam tapi naas saking semangatnya meledeki alex ia terselak bakso yang di makannya.
ya beginilah kalau ares di satuin sama rambo. kantin berasa rumah nenek lur.
