taulah kalau anak rambo sama anak ares udah di kantin apa yang terjadi. nah sekarang di tambah lagi dengan dimas yang lagi pusing buat ngabisin uangnya buat apa. memang pria yang kemana kemana bau dolarnya tercium itu terlahir untuk sombong.
"mas traktir gue juga ya" bujuk alex yang sudah duduk di samping dimas.
"iya ambil aja yang lo mau nanti tinggal gesek creditcard gue"ucap dimas sombong. kan liat sifat sombong tidak ada duanya di dunia ini.
alex yang duduk di samping sudah mesem mesem kesenengan mau di traktir jajan sepuasnya.
"gue dim gue" ucap etam menawarkan diri sebagai penampung kekayaan untuk dimas.
"iya ambil aja udah ambil" ucap dimas yang sibuj bermain ponsel ip x nya keluaran baru coy!
etam dan alex langsung ke warung bu asri untuk memesan satu nampan bakwan. sampai murid yang lain heran melihatnya "mungkin mau mukbang bakwan kali ya" kata salah satu murid disana.
selagi menunggu alex dan etam memesan bakwan senampannya. kita lihat kembali kemeja dimana ares dan rambo berkumpul.
"diem diem bae ngopi apa ngopi" teriak athallah sambil menggebrak meja membuat seisi kantin kaget.
"ngopi ngopi muka lo gue siram kopi nih" sewot dewa yang sedang memegang susu kotak coklat. di antara anak ares dan rambo hanya ilham, dewa, arsa yang tidak minun kopi dan ngundud di sekolah. bahkan salman yang di sebut murid teladan saja ikut ngundud walaupun tidak sering dan di luar sekolah sedangkan yang lain dengan tidak ada ahlaknya ngundud di sekolah ketahuan guru masuk bk saja baru tau rasa.
marsel menghembuskan asap vapenya di depan muka reya sampai perempuan itu terbatuk batuk. zico yang melihat itu tidak terima dan menegur marsel "ngevape jauhan dari cewe sana" ucap zico
"eh maaf kena ya re" ucap marsel. reya hanya menggelengkan kepala tanda tidak apa apa.
elin yang duduk di samping arsa langsung cemberut. ia ingin seperti reya yang di perhatikan zico juga.
"lin, jangan ngelamun kata papi gue kalo ngelamun pagi pagi nanti kemasukan" jelas arsa
"lah arsa bego bukan pas pagi aja kali mau siang sore malem kalo ngelamun nanti kemasukan" sambung nando
"apa sih lo" balas arsa sewot, nando malah cengengesan tidak jelas.
"bakwan datang guysss ayo di makan" teriak etam
"tam gue makan bakwan mulu lama lama jadi keluarga bala bala dah" ucap bry
"kan satu spesies itu bry" kata athllah
"lah iya ya"
"gpp gratis ini ya kan bos dimas"ucap alex. liat seberapa manisnya alex jika di traktir seperti ini.
"gue gak mau ah kata papinya arsa kebanyakan makan gorengan jadi bego ya sa" seru dewa
semua langsung menatap ke arah nando "loh kenapa pada mandangin nando?" tanya nando yang baru saja menyomot satu buah bakwan.
"ndo jangan lo makan ya nanti lo tambah telmi" saran etam
"emang gituh ya man?" tanya nando pada salman yang sedang sibuk mengisi buku paket lesnya.
"iya kali" jawabnya singkat
"udah ndo bakwan hanya untuk orang orang terlatih kaya gue sama alex"ucap etam yang di setujui oleh alex
"iya sih emang alex sama etam latihan dimana" tanya nando. kan kan telminya kambuh
"nandoku sayang diem diem aja ya" ucap bry yang di angguki oleh nando.
"udah mau bel pada gak masuk lo pada" tanya ilham yang baru saja datang ke kantin.
"siapa yang piket emang? kalo bu beti gaslah sampe istirahat" ucap rendy
"anj– ngundud mulu cepet mati lo ren" ucap dewa. rendy hanya menaikan bahunya malas.
"woi woi yang piket pak hartono jing orangnya mau kesini!! "teriak salah satu murid sambil berlari masuk ke kantin.
satu kantin langsung heboh, pasalnya jika pak hartono yang piket murid murid harus berada di kelas 15 menit sebelum bel berbunyi.
"bakwan gue bakwan gue masukin dulu ke kantong" teriak alex heboh
"berminyak bego" ucap dewa
"ini nih pake ini" ucap etam menyerahkan plastik yang ia minta di kantin pak slamet.
"udah sana lo berdua bayar dulu, biar gue yang masukin ke plastik" ucap dewa. etam dan alex mengiyakan ucapan dewa dan langsung berlari ke kantin bu asri ingin membayar bakwan yang mereka pesan sambil membawa credit card milik dimas.
"bu saya mau bayar nih" ucap alex sambil memberi credit card milik dimas.
"aduh a alex a etam ibu mah nte ngerti pake itu" ucap bu asri. etam dan alex kaget oh iya memang mereka jajan di mall kalau bayar bisa langsung gesek.
"heh kalian berdua gak denger bell udah bunyi kenapa masih disini??" tegur pak hartono. etam dan alex langsung mati kutu. ia melihat ke sekeliling teman temannya sudah tidal ada disana, bahkan dewa yang tadi sedang memasukan bakwan ke plastik raip bersama bakwan bakwannya.
"kalian gak dengar pertanyaa saya?" tanya pak hartono
"anu– pak kita mau bayar utang pak" ucap alex
"utang?"
"iya pak utang bakwan– satu nampan hehe" sambung etam
"tidak ada alasan sana kalian lari lapangan 20x cepat!! sebelum itu– bayar dulu hutang kalian sana" perintah pak hartono. etam dan alex mengeluarkan uang dari saku mereka dan langsung berlari ke luar kantin untuk melaksanakan hukuman.
sudah tidak jadi di traktir dapat bonus lari lapangan pula apes sekali etam dan alex.
setelah lari 5x mereka berhenti sebentar di pinggir lapangan mengambil napas.
"lex liat lex" ucap etam sambil menunjuk dewa yang berjalan di koridor sambil membawa seplastik bakwan
"DEWA!!!!!! " teriak mereka berdua kompak. dewa menengok sambil menyuap bakwan yang berada di tangannya lalu tersenyum.
"DASAR KAMPRETTT!!!!"
