Alfa tersenyum kecil melihat tingkah laku putrinya." Ayah kangen kalian." Batinnya.

🌿🌿🌿

"Bunda. Rintik boleh nggak nanya sesuatu sama Bunda?" Tanya Rintik.

Billa menolehkan kepala menatap Rintik." Nanya apa?" Tanya Billa.

"Laki-laki tadi yang nggak sengaja berpapasan sama kita siapa? Bunda kenal?" Tanya Rintik.

Deg

Billa terkejut mendengar pertanyaan Rintik." Kenapa Rintik nanya soal itu?" Tanya Billa.

"Dia ayah kan, Bun?"

Billa membulatkan matanya." Kamu ngaco kalo ngomong." Ucap Billa menyembunyikan rasa gugupnya.

Rintik menggelengkan kepala." Rintik nggak ngaco, Rintik tau kok Bunda. Papahnya Tania itu ayah aku kan, bunda?" Tanya Rintik.

"Nggak! Ayah kamu---"

"Bunda nggak perlu ngelak, aku udah tau kok selama ini ayah ninggalin kita demi mamahnya Tania kan? Bunda bohong, ayah selama ini masih hidup. Kenapa dulu Bunda bilang kalo ayah udah meninggal." Ucap Rintik sedikit terisak.

Air mata Billa pun ikut turun." Bunda nggak bermaksud untuk bohongin kamu." Ucap Billa.

"Bunda nggak perlu minta maaf, ini bukan salah Bunda. Rintik juga benci sama ayah." Ujar Rintik.

Billa menggelengkan kepalanya." Kamu nggak boleh benci sama ayah."

"Kenapa Rintik nggak boleh benci sama ayah? Ayah udah tega ninggalin kita! Ayah nggak pernah nemuin kita. Ayah lebih milih Tania daripada Rintik, Rintik benci ayah. Ayah itu bajingan!"

Plakk!

Billa menampar pipi Rintik." Jaga omongan kamu?!" Bentak Billa. Rintik memegangi pipinya yang sedikit perih, ia menatap nanar Billa." Bunda jahat!" Pekik Rintik dengan berjalan mundur.

"Rintik, maafin bunda. Bunda nggak bermaksud nampar kamu." Ucap Billa menyesal.

"Bunda jahat! Rintik kecewa sama Bunda!" Rintik berlari keluar rumahnya. Billa menutupi wajahnya menyesal karena telah menampar Rintik.

🌿🌿🌿

" Tante, om itu siapa? Tadi om itu udah nolongin Rintik." Rintik menunjuk ke arah Alfa yang sedang bermain bersama dengan Tania.

Salsha mengepalkan tangannya melihat arah pandang Rintik." Dia ayah kamu." Ucap Salsha.

Mata Rintik berbinar-binar mendengarnya." Dia ayah? Rintik mau ketemu sama ayah." Saat Rintik ingin berlari menghampiri Alfa, tangannya di cekal oleh Salsha.

Salsha menggelengkan kepala." Rintik nggak boleh nemuin ayah!" Ujar Salsha.

Senyum Rintik memudar." Kenapa?" Tanya Rintik.

Salsha menghela nafas sejenak." Coba Rintik lihat, ayah udah bahagia sama keluarga barunya. Dan anak kecil seumur kamu itu adalah anaknya ayah kamu dari keluarga barunya." Ucap Salsha.

Rintik menangis terisak-isak." Ayah udah bahagia hiks... Sama keluarga barunya hiks... Ayah ngelupain Rintik sama Bunda hiks... Rintik benci ayah!"

Mengingat itu membuat air mata Rintik jatuh terus menerus. Ia memutuskan untuk pergi ke taman. Ia ingin mencari ketenangan." Ayah hiks... Hiks..."

Tiba-tiba ada seseorang yang menyodorkan sapu tangan ke arah Rintik." Hapus air mata lo." Ucapnya.

Rintik membelalakkan matanya mendengar suara itu. Ia mendongakkan kepala." Langit!"

Langit menghela nafas lalu duduk di samping Rintik." Nih!" Langit memberikan sapu tangannya. Rintik melirik sekilas tanpa mau menerimanya." Nggak perlu!"

Langit memutarkan bola matanya malas lalu ia mengusap air mata Rintik. Tubuh Rintik membeku, jantungnya berdetak kencang. Ia mati-matian menahan nafasnya. Meskipun ia pernah berpacaran dengan Langit, tapi untuk jarak sedekat ini dengan Langit, ia tidak pernah.

Langit menjauhkan badannya." Hapus sendiri!"

Rintik menerima sapu tangan Langit lalu menghapus air matanya sendiri. Langit tersenyum kecil melihat Rintik." Rin." Panggil Langit.

"Apa?" Sahut Rintik tanpa menolehkan kepalanya.

"Boleh nggak sih gue egois?" Tanya Langit.

"Hah!"










Bersambung...

Jangan lupa vote and coment
SEE YOU NEXT PART 💕

Rintik hujan [COMPLETED]Where stories live. Discover now