7 || Arisan emak-emak

74 23 0
                                    

Jihan sedang sibuk di dapur, pasalnya nanti akan ada acara arisan di rumahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jihan sedang sibuk di dapur, pasalnya nanti akan ada acara arisan di rumahnya. Anna juga ikut turun langsung ke dapur. Itung-itung belajar jadi ibu rumah tangga, ya, Ann. Ihiyyy...

"Kenapa nggak beli aja sih, bun? Nay masih ngantuk tau," ujar Anna, sambil meratakan adonan kue.

"Anggap aja belajar, Nay. Kan kalau nanti kamu nikah sama Aldi, udah enak. Udah pinter masak," balas Jihan, Anna hanya bergumam.

Jihan memang lebih suka memanggil anaknya dengan sebutan Naya, begitupun dengan ayahnya. Dan panggilan Anna itu dibuat oleh Aldi! Pengen beda dari yang lain katanya. Suka suka Aldi aja dah.

"Nanti kamu suruh Aldi ke sini ya. Bunda mau kenalin sama temen-temen arisan Bunda!"Jihan nampak bersemangat sekali, ingin memperkenalkan calon mantunya. Doain aja ya.

"Jangan deh. Kaya gak tau Aldi aja bunda mah, nanti yang ada ibu-ibu arisan di godain sama dia." Anna mendengus, sambil terus meratakan adonan kue.

"Terus, Nay cemburu deh!" ujar Jihan, Anna langsung melotot tidak terima. Tapi emang bener kan, Ann.

"Apaan sih, bunda." Di sela-sela ibu dan anak itu tengah sibuk di dapur, seseorang datang dengan setelan santainya. Celana abu selutut, dan baju hitam.

"Assalamualaikum, bunda!" Aldi mengucapkan salam dengan tidak santai, dan langsung mencium punggung tangan Jihan.

"Waalaikumsalam," jawab keduanya serentak.

Aldi menyodorkan tangannya ke arah, Anna. Anna memutar bola matanya dan mencium punggung tangan Aldi.

"Pinter, calon istrinya Aldi." Aldi mengacak rambut Anna, yang langsung di tepis oleh sang empunya. Jihan hanya terkekeh melihat tingkah pasangan dihadapannya ini.

"Pantes, Aldi ketok-ketok gak ada yang bukain. Lagi sibuk buat kue toh," ucap Aldi.

Di rumah ini memang tidak menyediakan jasa pembantu. Padahal Fery, suaminya sudah mengusulkan. Tetapi ditolak oleh Jihan, dengan alasan dia bisa mengerjakan semuanya tanpa bantuan pembantu. Okelah suka-suka bunda...

"Aldi bantuin ya, bun?" tanya Aldi yang mendapat anggukan dari Jihan.

"Sini, Ann biar aku aja yang aduk-aduk." Aldi mengambil alih tempat yang berisi adonan kue tersebut.

Anna melotot ke arah Aldi. "Kenapa?" tanyanya.

"Cuci tangan dulu Aldi! Kebiasaan banget dah," seru Anna.

Aldi terkekeh. "Siap, ibu negara."

Anna dan Jihan tidak henti-hentinya tertawa dengan lawakan receh seorang Aldian Naufal.

"Wuihh rame nih!" Sontak ketiganya menoleh ke sumber suara.

"Ayah!" Anna langsung menghampiri Fery, dan memeluknya.

"Om Fery!" Aldi melakukan tos ala anak muda dengan Fery. Jihan tersenyum melihatnya, lengkap sudah rasanya.

"Aldi, gimana Anna selama om gak ada?"

"Anna jarang makan om, susah banget kalau di suruh makan. Untung ada Aldi yang selalu bawain makanan," ujar Aldi.

"Heh, onta tinggi. Jangan caper yah sama bokap gua!" Fery terkekeh. Masih saja begini, pikirnya.

"Yang namanya onta, ya pasti tinggi Ann. Kalau pendek kan, kamu." Aldi dan Fery tertawa. Anna merengut, kenapa dirinya yang di pojokan!

"Sudah-sudah, ayo bantu bunda lagi." Mereka mengangguk.

---

Rumah Anna sudah penuh dengan ibu-ibu arisan. Ada yang heboh bergosip ada pula yang sibuk memakan hidangan kue yang terdapat di meja.

"Assalamualaikum!" Semua yang berada di ruang tamu, menoleh ke arah seseorang di pintu masuk.

"Wih, ganteng banget!" puji seseorang.

"Siapa itu? Buat anak saya aja deh," timpal yang lainnya.

"Baru tau, kalau jeng Jihan punya anak cowok."

Itulah sebagian kehebohan mereka, kala melihat sosok Aldi datang. Kemudian, Aldi menyapa mereka semua.

"Hallo, tante. Nama saya Aldi, tante cantik-cantik deh." Semua heboh kala Aldi mengucapkan itu.

Salah seorang dari mereka menarik Aldi, untuk duduk yang dihimpit oleh mereka. Ada yang menanyakan status Aldi, ada pula yang menyuapinya kue. Aldi mah maunya di gituin.

Jihan memekik ketika melihat Aldi sudah di kerubungi oleh emak-emak genit. Jihan kemudian menarik Aldi agar berada disampingnya.

"Jeng! Jangan godain calon mantu saya ya," ujar Jihan. Hah? Calon mantu...

"Aldi ini, pacarnya putri saya. Naya." Semua tertawa hambar ketika Aldi mengangguk membenarkan.

Duh, pesona seorang Aldian Naufal memang tidak bisa di dustakan. Udah ganteng, cool, emak-emak aja sampai suka loh! Tapi, dihati Aldi hanya ada Anna seorang. Ihiyyy...

***

Tbc

Cerita ini diikutsertakan dalam kampanye #stayathome yang diadakan oleh CirclePedia.

See you next chapter...

EkaRostiawati

Aldi & Anna (END)Where stories live. Discover now