6 || Aldi berulah lagi

73 23 0
                                    

"RAMBUT WARNA-WARNI!"

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

"RAMBUT WARNA-WARNI!"

"BAGAI GULALI!" Anna menutup kuping karna suara fals milik Aldi. Ampun deh...

"IMUT LUCU WALAU TAK TERLALU TINGGI, KAYA ANNA!" Anna melotot, kenapa namanya di bawa-bawa. Belom aja belom Al...

"Woi, maen ganti aja lirik orang! Pemilik lagunya nanti gak suka!" Aldi menghiraukan ucapan Anna

"PIPI CHUBBY, DAN KULIT PUTIH!"

"SENYUM MANIS, SEMANIS ANNA!" Anna memutar bola matanya. Sepertinya salah mengundang Aldi saat ini.

Sebenarnya, tidak ada yang meminta juga sih. Anna hanya mengaduh perutnya sakit akibat tamu bulanan. Eh malah cunguk satu itu langsung nongol depan pintu.

"Aldii! Lo tau gak? Suara lo malah buat perut gua tambah mules dengernya!" semprot Anna.

"Ya maaf Ann. Kan tadi aku bilang mau hibur kamu," ujar Aldi.

"Lagian ngapain sih lo kesini?! Orang mah bawa apa kek gitu kalau mau kesini," ujar Anna. "Gak peka banget dasar, Perfect Boyfriend tuh?"

"Kan harus tetap di rumah Ann, jadi aku ga sempet ke supermarket." Anna mendengus.

"Kalau tetap dirumah, terus ngapain lo ada di rumah gua?!" Duh makin buat emosi aja sih Al...

"Kan ini juga rumah aku kelak, Ann." Ihiyyy tarik bang Aldii...

"Bodo ah!"

"Aku Perfect Boyfriend, banget kan Ann?" Pake nanya lagi! Ya jelas bukan lah...

"Aldi, lo tau definisi Perfect yang sesungguhnya nggak?" ujar Anna menahan emosi.

"Ganteng, cool! Itu udah ada dalam diri Aldi." Percaya diri sekali kau nak...

"Perfect itu paket lengkap, Al. Ganteng doang percuma kalau otak nya gak ada isi!" Jleb... Sabar ya Al hihi.

"Otak Aldi ada isinya kok, Ann. Di otak Aldi selalu ada Anna," kilah Aldi.

"Itu pikiran Aldi!! Ihhhh!" Anna menggigit lengan Aldi sekuat-kuatnya.

"Iya, gak apa-apa Ann. Gigit aja, ikhlas Aldi mah! Daripada marah-marah terus." Anna semakin kuat menggigit lengan Aldi, sekuat tenaga juga Aldi menahan agar tidak teriak. Demi Anna!

Akhirnya Anna melepaskan gigitannya juga, kasian melihat raut muka Aldi yang berubah. Maafin Anna ya, Al, batin Anna.

"Udah?" tanya Aldi.

Anna hanya bergumam. "Hm."

"Ya udah, Aldi pulang dulu ya." Belum sempat Anna membalas, Aldi sudah melenggang pergi lengkap dengan menggunakan masker.

"Ngeselin banget sih jadi cowok!" Dasar jantan....

---

Tidak lama terdengar suara motor, berhenti di depan gerbang rumah nya. Anna segera berlari menghampiri siapa yang datang barusan. Aldi?

"ANNA!!" orang mah salam kek apa, Al.

"Waalaikumsalam, Aldi. Berisik!"

"Hehe ... Assalamualaikum." Anna mendengus, pandangannya beralih pada kantong plastik yang dibawa oleh pacarnya itu. Dan langsung merampasnya.

Anna terkekeh. "Hehe ... Makanan? Buat aku kan pasti?!"

"Bukan!" Anna menatap bingung, lantas buat siapa?

"Iyalah, buat kamu sayanggg!" Aldi mencubit kedua pipi Anna, gemash katanya. Chubby.

"Sakit!!" semprot Anna. Aldi malah terkekeh, sialan emang!

"Di makan ya. Jangan takut gendut, Aldi mah suka Anna apa adanya." Bulshit gak nih?

"Halah! Lo juga pasti mau ikut makan kan?" tebak Anna, dan tepat sasaran.

Aldi terkekeh. "Iyalah."

"Oh iya, Ann. Itu di dalamnya udah lengkap ko, ada roti Jepang sama obat pereda nyeri juga." Anna mengangguk, pantas tadi buru-buru banget pergi. Bilangnya pulang! Gataunya....

"Makanan nya sehat gak ni?" tanya Anna di sela-sela menuju ke meja makan.

"Sehat lah, Ann. Makanan nya dijamin sehat dah!" Oke-oke mas Aldi.

"Habis makan, langsung istirahat yah Ann. Jangan tidur larut terus, gak baik! Kamu butuh waktu istirahat yang teratur," ujar Aldi, sambil mengelus puncak kepala Anna.

Anna mengangguk, walaupun sikap Aldi yang memang ceplas-ceplos. Tapi dibalik itu semua, dirinya masih mementingkan kesehatan Anna, dibanding dirinya sendiri.

***

Tbc

Cerita ini diikutsertakan dalam kampanye #stayathome yang diadakan oleh CirclePedia.

See you next chapter...

EkaRostiawati

Aldi & Anna (END)Kde žijí příběhy. Začni objevovat