2 || Mimpi

119 28 0
                                    

Anna menatap jengah terhadap Aldi yang senyum-senyum sendiri ketika tidur, gila nya sudah nyampe ke alam mimpi sih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anna menatap jengah terhadap Aldi yang senyum-senyum sendiri ketika tidur, gila nya sudah nyampe ke alam mimpi sih. Parah!

"Aldii!" teriak Anna.

Aldi tak bergerak sama sekali, justru membalikkan tubuhnya membelakangi Anna. Persis seperti...

"Woi lo kalau gila gak usah di bawa ke mimpi juga dong ah. Di bangunin bukannya bangun, malah cengar-cengir kaya gitu!" omel Anna, telah jengah dengan Aldi.

Aldi mulai membuka matanya ketika Anna memukul nya menggunakan bantal, "Ann, kok lo pake baju itu sih? Kan kita lagi olahraga..." ujar Aldi dengan nyawa belum terkumpul sepenuhnya.

"Olahraga ndasmu! Lo daritadi susah banget di bangunin, untung sabar gue." balas Anna.

"Emang kita lagi dimana?" melek Al...

"Di kamar lo! Ah elah lo mah nyusahin gue mulu. Kali-kali kek bangun sendiri, gak usah nunggu di bangunin."

"Hah! Dikamar gue? Perasaan tadi kita lagi lari di sekitar komplek loh Ann." Aldi menegakkan tubuhnya.

"Makanya gak usah pake perasaan!" semprot Anna, "Emangnya lo mimpi apaan? Sampai senyum-senyum kaya orang gila gitu. Eh emang gila sih." Aldi mah udah biasa sama omongan Anna, iya kan Al...

"Yah Ann, padahal tadi gua udah jadi Perfect Boyfriend banget buat lo. Bangunin lo tidur, nyuruh lo mandi, ngajak sar..." Aldi menghentikan ucapannya, karna mulutnya di bekap oleh Anna.

"Kebalik Aldi! Gua yang selalu bangunin lo tidur, paksa lo buat mandi. Dan jangan bilang kalau lo, mimpiin cireng juga?!"

Aldi menggaruk tengkuknya sambil terkekeh, "Hehehe..."

"Tapi di mimpi nya, lo yang pengen banget sarapan cireng Ann. Ya gua larang lah! Kan gak sehat kalau pagi-pagi makan yang berminyak kaya gitu."

"Terserah lo deh. Mandi, terus sarapan! Gua mau bantu mamah lo siapin sarapan dulu," ujar Anna sambil berlalu dari hadapan Aldi.

"Makasih, calon istri!" teriak Aldi ketika Anna hendak menutup pintu kamarnya.

***

Ketika di meja makan, Aldi langsung menyambar makanan dan siap melendingkan nya di mulut. Sebelum sempat memakannya, dirinya kena semprot dari Anna.

"Aldi! Cuci tangan dulu. Kebiasaan banget deh, sekarang bumi lagi gak sehat Al. Virus dan kuman-kuman bertebaran dimana-mana. Emang mau kalau mereka hinggap di tubuh lo!" sontak Aldi langsung ngacir mencuci tangannya, sebelum Anna merepet lebih jauh.

Aldi menyodorkan kedua tangannya ke hadapan Anna, bukti bahwa dirinya sudah mencuci tangan. "Tenang Ann, gak usah panik gitu. Virus gak akan hinggap kalau kita rajin menjaga kesehatan."

"Ya itu sebabnya, gua nyuruh lo buat cuci tangan terlebih dahulu sebelum atau sesudah melakukan sesuatu."

"Iya, Anna kuh emang yang paling the best. Calon istri idaman banget dah ah," ujar Aldi sambil mencubit gemas pipi Anna.

"Aldi, udah buruan makan. Kasian Anna nya di cubitin terus," ujar Feni mamahnya.

"Iya tuh mah, Aldi mah kebiasaan!" adu Anna sambil memeluk lengan Feni.

Anna memang memanggil Mamahnya Aldi dengan embel-embel 'Mamah' juga begitupun dengan Aldi yang menyebut Bunda kepada ibunya Anna. Karena hubungan keduanya sudah terjalin sejak lama. Dan juga sudah mendapat restu dari kedua orang tua masing-masing.

"Anna udah cuci tangan?" tanya Feni.

"Udah, mah."

"Boong tuh, mah."

"Yeu, emang nya gua kaya lo. Yang cuci tangan aja harus di suruh dulu."

"Gak juga."

"Gak salah lagi!"

Begitulah mereka setiap harinya, kalau gak ribut ya pasti berantem. Kalau gak debat ya pasti adu mulut. Gak ada bedanya kan? Ya seperti itulah mereka.

***

Tbc

Cerita ini diikutsertakan dalam kampanye #stayathome yang diadakan oleh CirclePedia.

See you next chapter.

EkaRostiawati

Aldi & Anna (END)Where stories live. Discover now