30. Berakhir?

14.7K 1.3K 159
                                    

Kejadian beberapa hari yang lalu bagaikan kaset rusak yang berputar dikepalanya. Setiap ia memijakkan kaki di sekolah memori itu kembali lagi seolah mengejeknya. Chanyeol muak, sebelumnya tak ada yang bisa membuatnya sekacau ini. Dibiarkan untuk jatuh lalu ditinggalkan tanpa harapan.

“kau masih kesal dengannya?” tanya Sehun melihat sobatnya yang menatap tajam Kai sejak tadi.
Padahal lelaki tan itu berjarak lima meter dari mereka.

“aku membencinya.” Jawab Chanyeol terang-teranggan, ia muak untuk terus bersandiwara kalau ia baik-baik saja melihat Kai menyatakan cinta pada Baekhyun dan mencium lelaki kecil itu didepan semua orang.

“kau tau nasi sudah menajadi bubur, tak ada lagi yang bisa kau lakukan untuk merubah apa yang telah terjadi.” Sehun merangkul bahu Chanyeol, sebenarnya ia kasihan dengan temannya satu ini.

Chanyeol tak berpengalaman untuk jatuh cinta pada seoarng pria. Siapapun juga pasti akan menghindar jika sebelumnya normal namun tiba-tiba tertarik pada seorang pria. Tapi temannya itu terlalu lama menghindar hingga batas waktu yang telah membuat dia sial dan berakhir mengenaskan.

“aku tau, lagipula hidupku tak akan hancur karena patah hati satu kali.”

Jawab Chanyeol menepis rangkulan Sehun dan berjalan duluan ke kelasnya. Sehun menghela nafas merasa kasihan dengan nasib Chanyeol. Tapi disisi lain dia juga tak bisa menyalahkan Kai dan Baekhyun begitu saja.

.
.
.

Yoora tak berani lagi untuk bertanya, sebab cerita dari teman-teman adiknya sudah jelas harapannya untuk menjadikan Baekhyun sebagai adik ipar kandas sudah.

Yoora pasrah, ia berharap Chanyeol bisa menjadi lebih dewasa dalam bertindak setelah ini dan adiknya menjadi peka terhadap perasaanya sendiri.

“kau sudah makan?”

Chanyeol menggeleng pelan. Jam menunjukkan pukul tiga sore dan ia belum makan sejak pagi tadi.

“Baekhyun tak akan kembali jika kau pingsan karena kelaparan sekalipun.”

Yoora meletakkan piring berisi nasi didepan Chanyeol dengan sedikit kasar. Bohong kalau dia tidak kecewa dengan akhir semua ini. Mau menyalahkan Chanyeol juga adiknya telah berusaha walaupun didetik-detik terakhir dan untuk Baekhyun, Yoora hanya bisa menghela nafas kesal.

“aku tidak makan karena dalam program diet utnuk membentuk otot perutku.”

Yoora tersenyum mengejek. Adiknya masih bisa menjaga harga dirinya yang setinggi langit sampai sekarang. Tapi itu lebih bagus daripada ia melihat Chanyeol merengek seperti bayi hanya karena patah hati.

“aku kesal, sebaiknya kau cari cara supaya aku tidak kesal lagi padamu! Ya tuhan Baekhyunkuuuu! Aku tidak tau bisa melupakannya atau tidak!” 

Yoora menghentakkan kaki dan pergi kekamarnya setelah itu. Chanyeol berfikir jika ada satu permintaan gratis yang diberikan oleh tuhan pada kakaknya, mungkin kakaknya akan menukarkannya dengan Baekhyun.

.
.
.

Sekolah, bermain bersama teman, belajar, kadang mereka bersama-sama menggoda gadis dari sekolah sebelah yang terkenal dengan kecantikan parasnya padahal sebagian besar dari teman-temannya adalah lelaki gay, Sehun bilang hanya untuk bersenang-senang agar pesona mereka tak pernah pudar dikalangan para gadis-gadis. Semuanya ia coba lalui walaupun kadang masih terasa hambar. Disaat yang lain tertawa, Chanyeol juga ikut tertawa kadang bingung apa yang teman-temannya tertawakan.

“Kim Sora.”

Taehyung memperlihatkan foto gadis cantik dengan mata bulat memakai seragam sekolah.

JODOHKU LELAKIWhere stories live. Discover now