1

1.8K 92 14
                                    

Aku terlalu menyayangimu. Kau hanya boleh bersamaku. Maaf jika aku terlalu menginginkanmu, tapi inilah tujuanku.
Terbebas dari dunia fanabersamamu. Seseorang yang akan mendampingiku menuju ke kedamaian.

...

“Lari Seokjin ah lariiiii…”

Lari dan lari hanya itu yang bisa dilakukan oleh bocah berusia 7 tahun yang berkaca mata itu. Berlari di tengah hutan diremangnya cahaya. Kaki kecil itu terus berlari sampai langkahnya terhenti di sebuah tebing yang di bawahnya terdapat sungai yang mengalir tenang.

Eomma.. hiks Jinnie takut…”

Bocah itu terpojok. Tubuhnya bergetar ketakutan. Wajar saja bocah berusia 7 tahun harus mengalami kejadian menyeramkan, melihat ayahnya mencoba membunuh ibunya sendiri di tengah hutan dan dikejar ayahnya yang hendak membunuhnya juga.

“Seokjin, mau kemana kau?”

Tubuh bocah itu semakin bergetar. Ketakutan melihat ayahnya membawa sebuah pisau penuh darah denga wajah yang sangat menakutkan.

Appa… jangan…”

Bocah itu menggeleng takut. Tapi sepertinya dewi fortuna tidak berpihak padanya, ayahnya kini tengah berjalan ke arahnya dan semakin lama semakin mendekatinya. Seokjin yang ketakutan terus mencoba mundur tapi dirinya terpojok. Dia tidak bisa kemana-mana.

Seperti gerakan slow motion. Ayahnya berlari kearahnya dan akhirnya menerjangnya. Mereka berdua jatuh dari tebing yang tingginya sekitar 25 meter.

Byurrr

Dua tubuh itu tenggelam jatuh kedalam air sungai yang beriak.

...

“Eunghh..”

Seorang bocah melenguh saat sinar matahari menerpa wajahnya. Seokjin-bocah itu-ternyata selamat. Kini dia berada di sebuah rumah tua yang tak terurus. Pandangan Seokjin tidaklah jelas dikarenakan dia tidak memakai kacamatanya. Seokjin bangkit dan merasakan tubuhnya sedikit terasa linu dan sakit. Tangannya meraba-raba sekitarnya. Berharap dia bisa menemukan kacamatanya.

“Kaca mata?..”

Tangannya terus meraba-raba. Sampai gerakannya terhenti saat samar-samar dia melihat bayangan seseorang yang berdiri di ambang pintu ruangan itu.

Nuguseyo?”

Seokjin kembali ketakutan. Dia takut jika sosok itu adalah ayahnya. Dia takut ayahnya akan membunuhnya. Seokjin semakin beringsut kebelakang dan sekali lagi, dia terpojok di tembok. Dia kembali merasa ketakutan. Tubuhnya bergetar. Air mata mulai mengalir kembali.

“Jangan bunuh aku appa…”

Seokjin memohon dengan bergetar. Tubuhnya tak berhenti bergetar bahkan airmatanya semakin membanjir.

“Jangan takut.. aku bukan ayahmu…”

Seokjin terkejut. Suara itu bukan milik ayahnya. Suara asing itu terdengar begitu ramah dan lembut membuat Seokjin kembali tenang.

Nugu?”

Seokjin dengan sedikit keberaniannya bertanya pada sosok yang kini sudah berdiri di sampingnya. Padahal Seokjin tidak melihat orang itu berjalan kearahnya. ‘Mungkin karena aku tidak memakai kacamata’ pikir Seokjin.

“Aku? Aku Jungkook. Aku yang menyelamatkanmu. Kacamatamu hancur…”

Seokjin tersenyum senang, dia mendapat teman baru yang sepertinya baik hati.

Hyung?! END [Remake(BTS)]Where stories live. Discover now