Chapter 18: Our Love? (Pt. 2)

362 54 9
                                    

This is the last part of Our Love. Keknya bakal panjang. Mungkin chapter besok Shixun sama Luhan udah kawin.

*( si goblok. Nikah dulu pe'a


























Shixun menghentikan laju kudanya kala ia sudah tiba di depan rumah Nenek Han. Pria muda itu mengikat kekang kudanya pada sebuah pohon kecil, memastikan kudanya tidak akan lepas dan kabur. Lalu masuk ke dalam rumah Nenek Han.

Sesampainya di dalam, matanya tak bisa lepas dari objek sesosok gadis cantik bercadar yang tengah mengepang rambut panjangnya.

Itu Luhan. Gadis itu terlihat begitu cantik dengan hanfu kombinasi putih dan kuning pudar serta anting-anting perak yang menggantung sempurna pada kedua sisi telinganya. Meski Luhan terlihat mempesona, Shixun sedikit kesal dengan cadar putih pudar yang gadis itu kenakan. Cadar itu bagaikan musuh yang menjauhkan matanya dari kecantikan Luhan.

"Tuan Wang?" Luhan terkejut, namun masih tetap menjaga kesopanannya.

"Kau memakai cadar? Untuk apa?" Shixun bertanya, tangannya hendak melepas ikatan cadar putih di belakang kepala gadis itu. Namun dengan cepat Luhan menolaknya.

"Jangan lepas, ih! Aku memakai cadar ini supaya jika kau menggodaku aku tidak merona sembarang tempat."

"Itu hanya alasanmu saja, sayangku. Lagipula aku tidak masalah orang lain akan melihat harta cantikku ini. Toh, mereka tidak akan mampu memilikimu, benar?" Ucap Shixun lalu mengecup singkat ujung hidung Luhan. Gadis itu sedikit mengamuk lalu memukul pelan bahu Shixun.

"Bodoh. Sudahlah, aku tidak mau repot-repot berhias." Gadis itu merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. "Memangnya kita mau kemana?" Tanya Luhan penasaran. Tadi siang Shixun memang tidak memberitahu kemana mereka akan pergi.

"Festival Bunga Matahari. Malam ini, Gerbang Selatan istana."

🌟

🍁

🍂

Festival Bunga Matahari, dulunya dikenal dengan nama Festival Panen Raya. Sebuah pesta rakyat yang diadakan saat musim menuai telah tiba. Biasanya, pesta rakyat ini digelar di alun-alun kota. Namun untuk tahun ini Festival Bunga Matahari sekaligus Festival Panen Raya digelar di kompleks istana.

Semua berawal dari keinginan Permaisuri untuk rakyat agar mereka tetap mengingat akan Putri Luhan. Meski calon ratu mereka sekarang tidak diketahui keberadaannya, namun Permaisuri berharap mereka semua tetap mengingatnya.

Mengingat kembali calon ratu Cina itu sangat mencintai rakyatnya, maka dari itu Zitao mengundang seluruh rakyat tanpa terkecuali untuk hadir dalam pesta rakyat ini. Penguasa cantik itu mempersilahkan rakyat untuk tetap merayakan Festival Panen Raya berikut Festival Bunga Matahari yang baru-baru ini diadakan.

Pesta rakyat ini benar-benar menampilkan semua yang menjadi kesukaan Putri Luhan. Mulai dari hidangan hingga pertunjukan wayang yang menjadi kesukaan calon ratu itu. Di beberapa tempat juga terdapat lukisan wajah Luhan dan kain sulam dengan hiasan bentuk wajah Putri Luhan.

Sungguh, Luhan benar-benar takjub dengan pemandangan indah dihadapannya kali ini. Lentera serta lampion beradu terang menghias area Gerbang Selatan istana. Kain-kain sutra kualitas terbaik bergantung dengan apik di setiap pilar. Terdapat pula lukisan serta kain tenun panjang yang bergambar wajahnya di beberapa sudut.

𝐒𝐡𝐨𝐰 𝐘𝐨𝐮𝐫𝐬𝐞𝐥𝐟 «ʜᴜɴʜᴀɴ» ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang