Chapter 13: Handsome but Such A Jerk

440 59 4
                                    

Yo!

Okay!

Sexy!










Up ya. Karena kepo siapa pria ganteng yang nabrak Putri Luhan sampe masuk sungai.

Eh, tapi kan sekarang namanya Yifei.

Awokwokwok 😄😄😄


Hari dimana Luhan berakhir membawa pulang kuda serta pakaian basah berakhir juga. Hari itu, Luhan bersumpah kalau ia akan selamanya membenci hari dimana ia bertemu dengan pria tampan yang gagah namun sialnya membawa masalah dalam hidupnya.

Apa-apaan itu? Menjatuhkannya bersama kudanya ke sungai tanpa rasa bersalah sedikitpun. Hanya meninggalkan kata maaf yang kedengarannya tidak tulus sama sekali? Demi segala makhluk bumi yang bergerak di atas maupun di bawah tanah, Luhan bukanlah tipe gadis yang luluh hanya dengan tatapan memikat seorang pria berwajah bak Dewa Mitologi Yunani. Untuk apa tampan tapi tidak punya belas kasih?

Cuih, bahkan seorang pengemis akan mencampakkan uang pemberian dari seseorang jika uang itu diberikan tanpa ketulusan.

"Yifei, kemarilah. Nenek sudah menyiapkan makan malam. Sebaiknya kudamu itu juga diberi makan. Bajumu juga sebaiknya diganti dan kau berbenah dulu." Ucap Nenek Han panjang lebar.

Luhan menurut. Segera bergegas menuruti perintah Nenek Han lalu berjalan menuju ruang makan.

"Nak, ada apa denganmu? Kenapa mukamu kusut begitu?" Tanya Nenek Han.

Luhan hanya mencebikkan bibirnya kesal. "Aku kesal sekali, Nek."

Sementara itu, Nenek Han hanya tersenyum misterius. "Kesal kenapa? Dan kenapa mukamu merah-merah begitu? Kau habis jatuh cinta ya?" Goda nenek Han.

"Astaga, Nek. Aku bukan perempuan macam-macam." Ucapnya, membuat gestur jijik dengan matanya yang bergerak sembarangan. "Aku hanya kesal karena tadi didorong hingga ke sungai oleh seorang laki-laki tampan tapi tingkahnya membuatku mual."

"Eeeh, tampan ya? Ooh, jadi Yifei kecil ini sedang jatuh cinta." Goda Nenek Han lagi.

"Nek, komohon. Laki-laki dingin seperti itu sama sekali bukan kriteriaku. Aku tidak menyukai gayanya. Sungguh."

"Baiklah, baiklah. Tapi jika benar kau jatuh hati dengannya, Nenek tidak akan mau mendengar celotehanmu nantinya." Ujar Nenek Han, bercanda.

"Nek, ayolah!"

🌟

🍁

🍂

"Shixun? Kau datang?"

Wanita itu perlahan membuka matanya. Menyesuaikan raga dengan pemandangan sembari mengumpulkan seluruh nyawa. Derap langkah tegap itu membuatnya semakin tersadar.

"Iya, Mama. Aku datang lagi." Ujar lelaki itu— Shixun, lalu mengecup pelan pipi sang ibu.

"Kau datang sendiri? Ayahmu kemana?" Tanya wanita itu lagi.

"Baba sedang ada pertemuan dengan Kaisar. Aku tidak bisa membiarkanmu disini sendiri, Mama. Karena itu aku meminta tangan kananku untuk sementara menggantikan tugasku."

"Hmm, baiklah. Kau tidak apa-apa dengan bau obat-obatan disini, nak? Kau tahu 'kan kalau rempah-rempah di Korea sedikit berbeda dengan Cina?"

𝐒𝐡𝐨𝐰 𝐘𝐨𝐮𝐫𝐬𝐞𝐥𝐟 «ʜᴜɴʜᴀɴ» ✓Where stories live. Discover now