06. 🦋

853 100 55
                                    





^^


Alip
|ya masa bonceng tiga|


Nathan
|lo tinggal dulu makanya bego|
|suruh Iky jemput lagi ntar|


Alip
|Iky nya gamau anjing|
|ribet katanya|
|lo aja sini jemput anaknya napasih|


Nathan
|gabisaaa|
|gue ada urusan|


Alip
|dahlah lo sok sibuk|
|Mika ngambek|
|untung ada Davin yang baik hati mau nganterin|
Read



"Davin?" Gumam Nathan tanpa sadar. Cowok itu mengerutkan dahinya, agak heran sejak kapan Davin dekat sama Mika.

"Nath, bagusan yang ini apa ini?" Tanya Zilla tiba tiba membuyarkan pikiran Nathan. Gadis itu membawa dua buah tas berwarna navy dan lilac untuk meminta pendapat Nathan.

"Hah?" Nathan menatap kedua tas itu. "Ohh yang ini bagus," katanya sambil menunjuk tas berwarna navy.

"Oke gue ambil yang ini." Zilla berlari kecil kekasir sambil memberikan tas berwarna navy itu lalu meletakkan kembali tas berwarna lilac tadi.

Nathan menoleh sekilas lalu fokus lagi ke hp nya. Dipikirannya masih terlintas pertanyaan, kenapa tiba tiba Davin mau nganterin Mika? Secarakan tuh cowok orangnya cuek dan dingin atau memang Davin suka sama Mika?


Nathan
|anaknya udah nyampe belum?|


Alip
|udah barusan|
|udahlah anjir gausah nanya nanya lagi gue bukan mak nya|


Nathan tertawa kecil membaca balasan dari Alip. Pasti cowok bertubuh kurus itu tengah kesal karena disuruh untuk jaga Mika oleh Nathan. Biarpun begitu Alip juga akan tetap menjaganya bersama dengan Iky.


"Udah nih Nath, yuk balik," ujar Zilla berjalan lebih dulu sambil membawa kantong belanjaannya.

Nathan mengekori dari belakang lalu menjilat bibir bawahnya saat melihat tubuh cantik Zilla dari belakang, seketika Nathan membulatkan bibirnya tak percaya. Benar benar proporsi tubuh yang sangat sempurna.



•••



Mika bersumpah selama 17 tahun dalam hidupnya gadis itu tidak pernah segrogi ini. Apalagi didalam mobil berdua dengan cowok yang selama ini cukup menarik perhatiannya.

Mika menggenggam tali tas nya dengan erat guna menahan rasa gugup. Cewek itu perlahan menarik napas lalu membuangnya. Menoleh sekilas kearah Davin yang sedang menyetir.

Baik Davin dan Mika tak ada dari mereka yang bersuara. Aah Mika ingat tentang rumor itu, rumor yang mengatakan bahwa Davin itu orang yang cuek dan dingin.

"Davin," panggil Mika dengan hati hati.

Davin menoleh sekilas. "Apa?"

"Lo nganterin gue pulang emang gapapa? Kan gak searah," ujar Mika.


Davin jadi tertawa kecil, cowok itu membelokkan setirnya ketika sudah memasuki kompleks perumahan Mika. "Santai aja Mik, gausah tegang gitu lah."

HELLO FUTURE [ON GOING]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu