Prolog

5.5K 159 4
                                    

Cerita ini hanyalah fiktif belakang resmi dari hasil buah pemikiran penulis. Jika ada kesamaan nama, tempat, tokoh, dan alur itu hanyalah sebuah kebetulan yang tidak disengaja. Dan mohon maaf jika ada kesalahan tentang penulisan kata, nama, tempat, tokoh, alur, maupun latar cerita (biasa guys... Penulisnya masih amatiran😁) Cerita ini terinspirasi dari novel berjudul Blitz.

Rayyan Agus Sriraharja
Raisa Klarina
Dion Saisufyan
Nadina Naylayurman
Arjeonandra
Shinta Puspita Nugraha
Ronny Ariyurka
Kyla Arjuanda

Siang hari [14.40] Jakarta

Rayyan POV

Hari yang panas seperti biasanya, Kota Jakarta Kota metropolitan. Siang ini aku sedang bermalas - malasan dirumah, sangat panas benar - benar panas. 'Dret.... Dret.... ' hpku bergetar tanda ada pesan masuk. Dengan malas aku mengambil HP yang ada dimeja samping tempat tidurku, aku membaca pesan yang tak lain dari temanku Ronny.

From Ronny; Hay,,,,,,, ada waktu ngak? Nongkrong yuk

To Ronny ; gak mau ah, males!!

From Ronny ; lo jangan gitu ah, yuk,,,, ajak tu pacar lo

To Ronny ; gak ah, ini bokapnya mau balik ke Medan jadi dia gak bisa

Tidak lama terdengar  bunyi HP 'kringgggg..... Kringgggg.... Kringgggg..' "Halo ada apa? " Jawabku setelah menekan menggeser ikon  berwarna hijau itu.

"Nongkrong yuk!!! Plisss, " Terdengar jawaban dari sebrang, ya orang itu adalah temanku yang paling menyebalkan Ronny. "Gak ah, males gue, " Jawabku menanggapinya yang bawel ini.

"Ayolah.... Ajak pacar lo biar semangat gue tunggu ya, ni sudah pada kumpul Kyla, Nayla, Dio, Shinta, dan Jeon, " Katanya semakin menyebalkan dan terus memaksa.

"Gak mau gue, gak mut . Jangan paksa gue lah, " Kataku yang sebal. "Ayolah, kita mau rundingan pendakian gunung yang itu lo, lo jahat amat sih, " Katanya semakin menjadi - jadi.

"Tapikan Raisa gak diizinkan papanya untuk mendaki, " Jawabku frustasi, aku sudah berusaha membujuknya tapi ia tetap saja tidak bisa, katanya tidak mau melanggar perintah bokapnya dan yang paling ia sebali adalah nyokapnya tidak membantu membujuk bokapnya.

"Lo paksa tu pacar lo, apapun yang terjadi kita harus pergi berdelapan, " Kata Ronny terus meyakinkan ku. Akhirnya aku pun menyerah untuk menolaknya.

"Aish..... Ok nanti sore aku bicara sama Raisa, " Kataku pasrah, ya pasrah lah sudah daripada menghadapi orang kayak Ronny yang super nyebelin plus bawel.

Aku langsung mematikan panggilan sepihak.

Oh ya, perkenalkan namaku Rayyan Agus Sriraharja biasa dipanggil Ray, aku adalah mahasiswa lulusan BINUS university. Yah aku lulus tahun ini, sekarang umurku 22 tahun, sudah tua ya... 😆😆 hahah. Aku gak singel lagi lo, aku udah punya pacar namanya Raisa Klarina, cewek yang cerdas, cantik, perhatian, pokoknya Raisa itu yang terbaik deh. Kami sudah berpacaran 1 tahun lebih 2 bulan. Sekarang bulan Agustus di musim yang pancaroba ini aku dan teman - temanku akan melaksanakan pendakian gunung, jangan lupa ya namaku itu Agus jadi otomatis aku lahir di bulan ini.... Tanggal.... Um... Berapa ya ? 🤔 kalau gak salah 24 Agustus. Oh ya, teman pendakianku itu orang yang profesional loh, teman sekampus dan teman yang kenal waktu pendakian gunung Bromo tempo hari. Yang biasanya berperan sebagai pembuka jalan bernama Arjeonandra biasa dipanggil Jeon. Umurnya lebih tua setahun dariku, kekasihnya Jeon bernama Shinta Puspita Nugraha yang biasa dipanggil Shinta adalah cewek yang cerdas bahkan Raisa kalah 😁😁. Laki - laki menyebalkan yang menelepon ku tadi bernama Ronny Ariyurka tman sekelasku Holkay loh, kekasihnya bernama Kyla Arjuanda biasa dipanggil Kyla. Si dingin yang bernama Dion Saisufyan adalah sahabat baik Jeon, kami pun cukup dekat, kekasihnya yang bernama Nadina Naylayurman biasa dipanggil Nayla yang sifatnya agak kasar. Jeon dan Dio adalah seorang pendaki handal yang telah banyak mendaki gunung di Indonesia loh, tapi untuk gunung yang satu ini mungkin belum.

Sore harinya....

Hoahem...... Gumamku setelah bangun dari tidur siangku. Aku melihat jam dinding menunjukkan jam 04.25 P. M. "Aish..... sangat melelahkan, gak ada kerjaan sih, " Kataku langsung bangun dari tidur lalu menuju kamar mandi untuk melakukan rutinitas sore hariku.

Setelah selesai mandi, aku berinisiatif untuk menelepon kekasihku tercinta. 'Tuuuut.... Tuuuut..... Tuuuut... ' terdengar bunyi HP sedang memanggil kontak yang bernama 'Tercintaku Raisa💕🌀' .

"Yh halo Ray, ada apa? " Tanyanya diseberang sana. "Oh ya, tentang pendakian gunung itu kamu jadi ikut enggak? " Tanyaku ragu ragu pasalnya aku sudah tau dia akan menolak, tapi apa salahnya cobak aku menanyakannya lagi siapa tau berubah pikiran.

"Ah Ray,aku gak ikut lah. Kan kamu tau papaku gak ngizinin aku ikut, " Jawabnya dengan nada sedih dan bergetar, aku sudah menduga ini sebelumnya.

"Plissss dong Rai kamu ikut yah, " Kataku masih mencoba meyakinkan Raisa yang kolot akan perintah ayah yang sangat kolot dengan hal mistis itu.

"Aih.... Ray sebenarnya aku ingin ikut, tapi agu gak berani ngelanggar perintah papa, " Jawabnya bimbang, karena isak tangis ada diseling kata - katanya.

"Kan mama mengizinkan, kan? " Kataku. "Ya sih.... Tapikan... " Jawabnya masih binggung mungkin, mau memilih kekasihnya yang tampan ini, atau papanya yang menghidupi nya.

"Tidak ada tapi tapian..... Aku akan bilang pada mama, pokoknya kamu harus ikut besok, " Katamu geram dan kesal lalu aku mematikan panggilan sepihak.

Cobak ni lo jadi gue bagaimana? Lo pergi bersenang - senang tapi pacar lo gak ikut bagaimana perasaan lo? Gue emang gak terlalu perduli sebenarnya. Tapi aku sangat menyayangi dia loh.
Kekasihku itu cantik jelita loh.... Lebay... Lebay..., inilah gue menyangkut Raisa semua tidak bisa dikondisikan. Gue pasti lebay setengah mati tau gak.😫😫

Tbc.....

Maaf ya wan kawan.... Ini cerita pertama aku tolong ya di berika like nya.... Komen... Ditunggu ya eps selanjutnya... 😊😊😊

Pendakian Berujung Maut Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt