Aku Memilihmu Karena Cinta

8.4K 55 0
                                    

Aku memilihmu karena Cinta...

" kau seharusnya tahu rissa, kemana cinta ini akan berpulang? Yaitu pada hati yang mau menerima cintaku ini apa adanya. Dan saat ini cinta yang sabar itu telah ku temukan dan itu kamu, harus kemana lagi aku akan mengembara mencari cinta yang sempurna disaat dihadapanku ada wanita yang membuatku setiap harinya jatuh cinta dengan cara yang sempurna".  

Aku memang berasal dari keluarga yang sederhana. tak jarang memang, bila perempuan yang terlahir dari keluarga yang serba ada pasti akan ragu untuk menjadikanku sebagai menantunya. Termasuk Rissa sendiri. Keluarganya tidak salah, bila tidak menyukaiku karena keadaan keluargaku. Semua itu tergantung dengan Rissa, apakah ia mau atau tidak berjuang bersamaku demi menggapai sebuah restu dan akhir yang bahagia.

"Bim.... Apakah kita bisa bahagia?" Tanya rissa sambil bersandar dipundakku.

Aku melamun sesaat sambil menatap senja dikala sore itu.
"Bimaaaa!!" Teriak Rissa.
" Hmm... InshaAllah kita akan bahagia sa. Kamu yakin dengan hatimu dan aku kalau kita pasti bahagia" jawabku dengan suara serak.

Rissa pun melingkari tangannya pada perutku, lalu bersandar pada dadaku yang bidang.

"Aku takut Bim, bila nantinya aku tidak bersamamu. Bila aku nantinya tidak bisa mendampingimu. Kamu tahukan mereka begitu sangat membencimu, aku harus bagaimana bim". Ucapnya dengan suara yang manja dan sendu.

"Ku mohon sa, jangan pernah bahas itu lagi. Aku saat ini sedang mencari jalan bagaimana supaya ekonomiku bisa kokoh dan aku bisa melamarmu" sahutku dengan yakin.

" Aku akan selalu mendoakan kelapangan rezeki untukmu bima " jawabnya dengan manja.

Langit kembali menampakkan kegagahannya. bintang-bintang mulai hadir satu persatu menemani kesunyian diantara kami berdua. Tampaknya angin tidak ikut hadir dalam kesedihan aku dan dia malam ini.

"Bim, apakah kau benar mencintaiku?" Tanyanya dengan ragu.

Aku tersenyum kecil dengan pertanyaan yang sepatutnya tidak harus ia tanyakan saat ini padaku. Tapi, tidak masalah bidadariku ini adalah segalanya bagiku.

" Tak perlu sering kau tanyakan, sa. Aku akan selalu mencintaimu. Akan selalu begitu. Bila kau tidak hadir dalam hidupku, otomatis cinta yang kuat dan megah ini tidak akan datang dalam hatiku. Kamu harus tahu sa, aku memilihmu karena aku mencintaimu, dan karena aku penuh dengan rasa tanggungjawab kepadamu. Jangan pernah kau ragukan lagi bagaimana cintaku padamu, sa". Ucapku dengan gagahnya.

Rissa terdiam dengan jawab lugasku itu. Dia tak mampu berkata-kata, hanya menatap lebih dalam kedua mataku. 

" Aku mencintaimu, bima. " Sahutnya sambil memegang tanganku denga erat.

Aku tahu bagaimana hati Rissa saat ini, sakit dan berkecamuk. Sepatutnya ia diberi kebebasan dalam hal percintaan, namun yang ia dapatkan adalah lemparan batu yang amat keras dari orang-orang yang ia cintai selama ini. Bagiku, Rissa adalah wanita yang kuat selalu saja beranggapan bahwa ia bisa sendiri. Detik ini aku melihat Rissa sebagai wanita yang manja dan butuh banyak kasih sayang serta pengertian. Jika disalahgunakan, ia bisa menjadi pribadi yang berbahaya dan jahat. Aku akan menjaganya dengan sebaik-baik penjagaanku.

Ku pegang erat tangannya, ku lihat ia tertidur dalam sandaranku. Begitu nyenyak ia tertidur setelah semalaman ia tak tertidur pulas memikirkan pengekangan yang masih ada pada zaman modern seperti saat sekarang ini.

                                              ***

Love and LustWhere stories live. Discover now