Selamat Pagi!!💞
Awali pagi minggumu sama cerita Candy yang manis ini!🤗 haha
btw, Udah sarapan kan, kamu??
•••
"Masa pembelajaran kita yang semester kali ini sebentar lagi akan berakhir."
"—Kak Heejin rencana mau pulang dulu gak buat liburan?"
Latar tempat di tepi jalan, yang mana saat ini adalah musim yang diawali dengan musim semi.
Sore hari menjadi waktu yang tepat untuk menjadikan jadwal kita berjalan-jalan sepertinya.
Heejin menggeleng kecil.
"Entah, disana juga pasti aku akan lebih sering diam dirumah dari pada bermain." jawabnya santai.
Wonyoung mendengarkan semua perkataan temannya itu. Mereka sekarang lagi asik jalan santai sambil ngobrol gitu di tepi jalan trotoar.
"Kenapa gitu? Kan kakak bisa ketemu lagi dan main sama Kak Ryujin?"
Wanita cantik nan imut ini benar juga. Heejin mendengus, menghela nafas setelahnya.
"Ya memang, tapi kalau ingat Ryujin.. Aku tuh suka jadi kepikiran sama seseorang.." katanya lirih.
"Kalau boleh tau, Kakak emang kepikiran siapa?"
Kim Taehyung..
Heejin masih ngga jawab pertanyaannya.
Diam seribu bahasa tiba-tiba.
"Kak?"
Heejin masih gak menjawab.
"—Kak Heejin?"
Sedikit terkesiap saat ada yang menarik sudut lengan coat miliknya.
"Ahh, y-ya?"
"Kamu lagi mikirin sesuatu?"
"Um?"
"Kak, bebas. Kak Heejin bebas cerita apa aja sama aku disini. Aku bisa kok jadi sahabat yang baik buat Kakak, hitung-hitung aku gantiin posisi Kak Ryujin juga, kan?"
Heejin tertawa kecil mendengarnya, mengusak rambut panjang Wonyoung tanda gemas.
"Ah kamu bisa aja!"
"Hehe, benar lho Kak! Ayo cerita? Kakak lagi terpikir siapa? Eum.. J-jangan jangan lagi mikirin cowok yang tadi di ponselnya yaa?—"
"Stt, udah ah. Apaansih, nggak yaa." kata Heejin sambil mengibas-ngibaskan tangannya diudara.
"Cie~Kak Heejin lagi falling in love cieee~~"
"Wonyoung! udah ah berisik!"
Heejin mendadak jalan lebih cepat dari Wonyoung.
"Eh—Kak! Kenapa aku ditinggal?!"
Heejin melirik ke belakang dan hanya menyunggingkan senyum manisnya disana. Cantik sekali.
"Duh, cantik sekali sih! Pacar barunya siapa sih namanya?"
"Wonyoung-ah cepat jalan! jangan banyak bicara!" teriak Heejin dari kejauhan sana.
"Ah-iyaa iyaa.." cicitnya pelan, setelahnya ia benar benar berjalan kecil agar bisa mendekat pada kakaknya itu yang lebih dulu sudah meninggalkannya.
