Double up buat kalian nih!!💘 Yeay!!
•••
Ruang tengah menjadi saksi bisu dari kedua orang yang masih aja terdiam dari beberapa menit yang lalu.
Iya, tadi tuh tiba tiba, pas Taehyung lagi sibuk nangis, Jimin datang dan langsung minta pamit pulang.
Alasannya sih klasik, gak mau usik dulu urusan kalian berdua, katanya.
Ya Jungkook sih oke aja, toh gak enak juga kalo ngomong aja orang lain selain Taehyung yang notabene adalah pacarnya.
Jimin pulang, dan Jungkook langsung tarik Taehyung keluar kamar. Karena dia gak betah dalam keadaan kayak gini.
Kamar berantakan sekali, macam kapal pecah.
Taehyung didudukkan diatas sofa, Jungkook lari ambil kotak P3K.
Tadi sih, udah selesai obatin semua luka yang ada ditangan Taehyung. Termasuk goresan kena vas bunga yang hancur itu.
Niatnya kayaknya, Taehyung mau selfharm.
Dan Jungkook gak suka lihat Taehyung yang sebegini parah kacaunya.
Taehyung masih bungkam saat ini, begitu pun sama Jungkook.
Deheman kecil menjadi usikan, Jungkook sedikit menoleh pada pacarnya.
"Sayang?"
"Hm?"
Jungkooknya masih diam diposisi.
"B-bisa dengarkan aku dulu?"
Jungkook ngangguk sebagai jawaban,
"Ya, silahkan."
Sedikit terkesiap saat Taehyung yang tiba tiba bersimpuh dibawah Jungkook, kedua tangan dibawa dalam pelukan.
Mata Taehyung sibuk menatap mata redup pacar kesayangannya didepan.
"Maaf, aku minta maaf sayang."
"Kenapa?"
Cuma itu yang keluar dari mulut seorang Jeon Jungkook.
Taehyung hela nafasnya dan dia benar benar udah siap sama konsekuensinya kedepan.
"Aku—aku gak tepatin janji."
Jungkook tukikkan alisnya, "Janji? Janji apa?"
Mata tajamnya melirik kearah lain, dia gak berani tatap Jungkooknya, karena ini terlalu pilu.
"J-janji—soal a-aku yang gak akan dekatin lagi hal yang n-negatif.."
Si manis semakin kernyitkan dahinya, bingung.
"Maksud kamu apa?"
Manik Taehyung kembali bersitatap dengan mata kesayangannya.
"A-aku, semalam pergi ke bar.."
Tau? Jungkook langsung bungkam seketika, tangannya lepas dari genggaman Taehyung.
"Sayang—dengarkan dulu.."
"Tolong?" Taehyung memohon.
Jungkook mengangguk, mencoba sabar dan gak tersulut emosi.
"Aku juga gak tau, semalam Jimin yang ajak, dan—"
"Dan kamu mau?"
Skak.
"Kamu mau. Kamu bodoh, Kak."
