Prolog - Pengambilan Misi

845 50 3
                                    

Judul: Mission

Author: Swanrovstte_11

Summary:
Perang dunia empat telah berakhir, kedamaian seharusnya sudah mampu diraih. Akan tetapi, kasus per kasus muncul dan harus dihadapi pula. Begitulah manusia, tertelan oleh keserakahan hingga membentuk sebuah bahaya bagi orang lain.

Temari paham apa yang dia ambil. Menjalankan misi tingkat tinggi untuk desanya. Dia adalah wanita tangguh, semua orang tahu itu. Bahkan dia sendiri tahu, misi ini memiliki peluang diantara ... nol(mati) dan satu(hidup).

Fandom:
Naruto © Masashi Kishimoto
Pair:
ShikaTema (Shikamaru x Temari) © Masashi Kishimoto

---

Prolog - Mengambil Misi

Siapapun yang melakukan sama, mempertaruhkan satu nyawa-Sabaku no Temari

---

Semua orang tahu, desa telah aman-lebih tepatnya, dunia telah aman setelah perang dunia ke-4. Walau perang itu memakan banyak korban, akan tetapi aliansi shinobi telah berhasil merenggut kemenangan hingga memberi ketenangan bagi seluruh rakyat. Sementara ini, bumi aman dan damai. Tentu, hal itu tidak akan membuat orang-orang penting pada setiap desa hilang kesibukan, justru, kerjaan mereka semakin banyak.

Dikatakan dunia damai mungkin masih bisa dikatakan belum sempurna. Petinggi tiap desa sudah memperhitungkan akan kasus-kasus tertentu, bahwa masih ada seluk di mana beberapa orang pasti merencanakan 'sesuatu'.

Apakah kedamaian itu mampu diperoleh seutuhnya? Ya, tidak ada yang tahu.

Terbukti akan kasus bulan yang hampir menghancurkan bumi serta ninja hilang serta pengkhianatan ninja yang terjadi dua bulan lalu. Ninja-ninja itu menetap di Negara Hening, masih ada pula yang ingin merusak kedamaian tersebut.

Apa yang akan terjadi lagi? Sungguh. Tidak ada yang tahu. Kasus serius apa yang akan kembali menggerogoti kekhawatiran manusia?

Setidaknya, sekarang ada satu.

"Hei, Temari, bukankah sudah saatnya kau beristirahat, jaa?"

Pertanyaan lucu terdengar pada sang wanita pirang berkuncir dua.Sedikit melirik ke arah sumber suara sebelum terpaku pada berkas di tangan. Merespon pertanyaan akan membuyarkan fokus pada kerjaan sehingga memutuskan untuk tak merespon.

Sumber petanya terdiam sesaat, dia melihat sosok wanita bergerak serius, bola mata hijau tua itu bergerak dari kiri ke kanan secara cepat. Walau ekspresi tak diperlihatkan jelas, petanya itu sudah jelas mengetahui seberapa panik sosok diri itu.

"Temar—"

"Berisik, Kankuro." Tegas. Seberapa tegas penekanan pada dua kata itu membuat sang petanya, Kankuro, terdiam kembali. Temari, wanita itu meletakkan kembali berkas pada meja kayu miliknya. Tatapan kini tertuju pada sang adik lelakinya itu, "Jangan menggangguku."

Tak mampu lagi Kankuro membujuk, dia tahu, kakaknya sekarang diselimuti keseriusan dan tidak ada lagi yang mampu membujuk. Setelah siuman semalam, Temari sudah melakukan riset di kantor tanpa memberi waktu istirahat yang cukup. Kankuro mengambil langkah, memutuskan beranjak keluar dari ruang kantor sang putri Desa Suna dan menuju kantor kazekage. Dia tahu, ini tidak bisa diteruskan kembali.

MissionWhere stories live. Discover now