Chapter 8 - Malam Penginapan

434 42 1
                                    

Judul: Mission

Author: Swanrovstte_11

Summary:
Perang dunia empat telah berakhir, kedamaian seharusnya sudah mampu diraih. Akan tetapi, kasus per kasus muncul dan harus dihadapi pula. Begitulah manusia, tertelan oleh keserakahan hingga membentuk sebuah bahaya bagi orang lain.

Temari paham apa yang dia ambil. Menjalankan misi tingkat tinggi untuk desanya. Dia adalah wanita tangguh, semua orang tahu itu. Bahkan dia sendiri tahu, misi ini memiliki peluang diantara ... nol(mati) dan satu(hidup).

Fandom:
Naruto © Masashi Kishimoto
Pair:
ShikaTema (Shikamaru x Temari) © Masashi Kishimoto

---

Chapter 8 - Malam Penginapan

Shinobi berkorban untuk desanya, mereka yang meninggal dalam misi disebut pahlawan. Shinobi yang akan berkorban maka dia benar-benar mencintai desanya itu. Aku mencintai kelahiranku sendiri-Ameno

---

Mahkota keemasan bagai pengingat kilauan pasir gurun itu disisir lembut. Helaian di sela jemari terasa begitu lembut bagai sutra. Terik mentari menembus jendela menjadi sumber pencerahan bagi sosok wanita berperan ibu itu mengikat helaian keemasan milik sang anak. Jika membanding, helaian milik sang anak jauh lebih berkilauan dibanding mahkota cokelat sang ibu.

Gadis kecil itu menggenggam cermin, memandang wajah mungil dari pantulan sang cermin. Iris jade yang begitu menggemaskan menjadi kebanggaan bagi sang anak kala itu. Bibir mengembang cengiran, kedua bahu bergerak naik merasakan semangat dan senang sederhana. Mau bagaimanapun kebahagiaan memang terasa sederhana bagi seorang gadis kecil berumur tiga tahun.

"Temari terlihat manis dengan kuncir empat seperti ini."

"Hehe! Terima kasih, Hahaue!"

Kepala menoleh ke belakang, terasa cahaya putih menusuk membuat sang gadis menyipitkan mata menggunakan tangan kecil untuk menutup pandangan sejenak. Lantas ketika cahaya menghilang digantikan layar hitam gelap. Iris jade itu mengecil, tidak menemukan sosok wanita yang baru saja mengikat helaian rambutnya. Tubuh membatu, merasakan keterkejutan tak terduga namun tak mampu bereaksi lebih seolah sudah pernah merasakan hal demikian sebelumnya.

Alunan musik menghantui pendengaran, suara itu terdengar samar namun melekat. Sampai saat ini, sang gadis tak kunjung mengetahui dari mana asal suara itu. Yang gadis kecil itu tahu hanya bergumam menyebutnya.

"Hahaue ...."

Rembulan menggantung di langit gelap, bintang mendampingi sisi sang rembulan memberi estetika keindahan bagi penaung bumi. Angin malam berembus, hawa dingin menusuk setiap inci kulit Temari melalui jendela yang terbuka. Sang wanita bermahkota pirang pasir itu tampak menaruh atensi pada rembulan, tak begitu peduli dengan hawa dingin yang menusuk. Helaian rambut dia lepas, tak lagi dikuncir dua.

Kini Tim Temari tengah berada di kamar penginapan, mereka telah mengambil waktu istirahat saat tiba di Kemurigakure. Menghabiskan waktu pagi dengan makan mencari informasi dan juga tidur. Meskipun seorang shinobi tetaplah seorang manusia.

"Temari-sama ..., Anda tidak tidur?" Pertanyaan itu dilontarkan oleh Ameno, sang wanita baru saja beranjak bangun dari tidur. Kedua mata sayu, terlihat wanita itu masih mengantuk tetapi memaksakan diri untuk bangun.

MissionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang