Chapter 9 - Jebakan?

404 42 10
                                    

Judul: Mission

Author: Swanrovstte_11

Summary:
Perang dunia empat telah berakhir, kedamaian seharusnya sudah mampu diraih. Akan tetapi, kasus per kasus muncul dan harus dihadapi pula. Begitulah manusia, tertelan oleh keserakahan hingga membentuk sebuah bahaya bagi orang lain.

Temari paham apa yang dia ambil. Menjalankan misi tingkat tinggi untuk desanya. Dia adalah wanita tangguh, semua orang tahu itu. Bahkan dia sendiri tahu, misi ini memiliki peluang diantara ... nol(mati) dan satu(hidup).

Fandom:
Naruto © Masashi Kishimoto
Pair:
ShikaTema (Shikamaru x Temari) © Masashi Kishimoto

---

Chapter 9 - Jebakan?

Sudah kukatakan, kematian akan menghampiri bila ia dicari. Kenapa pula mencari saat ia jauh dari jangkauan? — unknown

---

Rembulan serta lampu tinggi menjadi satu-satunya terang bagi tiga sosok shinobi tengah dalam misi tingkat tinggi. Embusan angin menusuk kulit dibalik kain jubah tak mereka hiraukan, suara jangkrik mengisi polusi udara. Terkadang mereka menoleh ke arah samping untuk melihat keadaan sekitar memastikan bahwa mereka bergerak dalam keadaan aman.

Dari atap ke atap mereka lompat menuju ke arah timur, tujuan mereka. Demi menjaga kewaspadaan, Shisio menggunakan kemampuan untuk menyembunyikan keberadaan tiga sosok. Mereka juga tidak tahu apakah di sana ada musuh atau tidak, yang penting mereka beraksi tanpa dapat dilihat dengan mata telanjang. Semua itu tentu berkat pilihan Gaara dengan mengajukan seorang shinobi berkemampuan demikian. Jika tidak, mungkin sampai matahari terbit pun, mereka belum sampai ke tujuan mengingat harus mengambil jalan buta pandang agar tidak bertemu dengan musuh.

Ameno sesekali melihat ke arah bawah, dia tak menemukan lampu ruangan menyala terang seolah semua sosok warga sangat taat dengan jam tidur masing-masing. Tetapi ada yang mengganjal, wilayah yang mereka lalui setelah dua kilometer dari penginapan, setiap jendela dipaku dengan kayu. Dia tidak paham, mengapa pula dominan rumah wilayah itu dipaku dengan kayu? Apakah mereka pindah dan wilayah itu akan dijadikan sesuatu oleh kepala desa?

Sebenarnya sebagai seorang shinobi medis yang menarik perhatian bukanlah fisik bangunan, melainkan aroma. Ya, benar. Aroma amis darah tercium begitu menyengat.

Tak ingin mengambil pusing dahulu, Ameno memutuskan membungkam lebih dahulu. Dia harus fokus untuk menyesuaikan Temari sebelum dia menjelaskan wilayah ini pada ketua timnya nanti. Setidaknya mungkin di salam sana punya sesuatu yang berkaitan dengan misi kali ini.

Langkah mereka kini berhenti, tepat di dahan pohon lebat. Tubuh mereka perlahan kembali terlihat, pandangan langsung tertuju pada gua gelap dengan dua penjaga bertubuh kekar di sana.

Ini ... terowongan menuju Ishigakure, batin Temari. Sang wanita memicingkan mata, mencoba melihat lebih jelas dari jaraknya itu. Dia perhatikan beberapa orang mendekati penjaga sembari menunjukkan lembaran kertas sebelum memasuki gua. Dia kembali menduga bahwa itu adalah sebuah surat izin untuk masuk ke Ishigakure. Meskipun sudah ada terowongan memasuki, bukan berarti mereka bebas keluar-masuk.

Temari menoleh ke Shisio, memberi pandangan seolah meminta jawaban. Tanpa ditanya pun, Shisio sudah mengetahui apa yang dimaksud. Lagi pula, lelaki itu sudah melakukan apa yang harus dia lakukan. Itulah gunanya tim. Mereka bekerja sama, saling memercayai serta mengetahui di mana letak kemampuan dan kerja sendiri.

MissionWhere stories live. Discover now