1 | Sesuatu yang hilang

843K 39.1K 6.7K
                                    

Piring yang sudah retak tidak bisa kembali lagi seperti semula.

***

Pada malam itu Anara Mahdi yang periangan dan banyak tingkah itu kini berubah drastis. Menjadi Anara Mahdi yang pendiam dan sering melamun. Iconic-nya sebagai gadis yang tak pernah sedih itu kini hilang.

Tiga hari dia tidak masuk sekolah, hari ini dengan penuh keyakinan dia memberanikan diri untuk sekolah. Banyak harapan dan mimpi yang hilang. Akibat satu malam yang dia ingin lupakan.

Gadis itu masuk ke dalam kelasnya, badannya lesu, matanya sembab, orang-orang melihat penampilang Anara kali ini seperti mayat hidup. Biasanya gadis itu selalu menebar senyum manisnya dan tak pernah memasang wajah sendu atau pun sedih.

"Ara lo pucet banget," Gaisa menyadari kedatangan Anara, dia kaget melihat penampilan Anara.

Gadis itu tidak menjawab, dia langsung duduk di bangkunya.

"Ra, lo tiga hari gak ada kabar, trus sekarang lo dateng kayak orang gila gini?" ucap Gaisa.

"Ara lo kok cuekin gue sih!" Gaisa mulai kesal karena Anara mengabaikannya, ini bukan Anara, gadis itu tidak pernah mengabaikan orang lain bicara, kecuali pada Galang.

"Ara lo kemana aja," Seorang gadis datang menghampiri meja Anara dan Gaisa, lalu duduk di depan meja mereka.

"Sa, Ara kenapa?" tanya Caca bingung karena Anara tidak merespond atau pun meliriknya, tatapannya kosong menatap papan tulis.

"Gak tau, Ara jadi aneh semenjak pulang dari Bali." jawab Gaisa.

"Apa sih yang gue gak tau waktu di Bali, kasih tau dong kan gue gak ikut." sungut Caca, bibirnya sedikit memoncong ke depan.

"Gue gak papa." Anara melirik Gaisa dan Caca secara bergantian.

"Ini bukan Anara yang gue kenal, lo kayak orang lain, Ra." komentar Gaisa dan dapat anggukan dari Caca.

"Ra cerita ada apa?" desak Caca, namun Anara tak menjawabnya.

"Pagiii Ara," sapa Ringgo yang baru tiba dengan kelima temannya, salah satunya Galang.

"Ra lo kemana aja sih?" tanya Zigo.

"Kasian si Galang gak ada temen ribut," tunjuk Samuel namun Galang diam menatap Anara dingin.

"Loh kok Ara malah diem aja, lo gak mendadak bisu, kan?" Aji heran karena tak biasanya seorang Anara menjadi pendiam seperti ini, apalagi sedang digoda oleh teman-teman Galang yang merupakan anak Geng Gloues.

Gloues adalah nama Geng pentolan SMA Kencana, yang isinya cowok-cowok pembuat masalah yang sering merugikan nama sekolah. Karena tawuran dan bolos menggunakan seragam sekolah. Tapi Gloues menjadi iconic cowok-cowok tampan SMA Kencana, yang paling menonjol adalah Galang, jelas dia adalah pendiri Gloues.

Banyak kaum hawa yang menyukai Geng Gloues, apalagi Galang sudah jangan ditanya lelaki itu sangat tampan namun dingin dan cuek pada perempuan, kecuali pada Anara. Dia tidak pernah menganggap Anara sebagai perempuan, karena Galang tidak bertengkar dengan perempuan, jadi dia menganggap Anara sebagai manusia yang tak berjenis.

"Ngapain lo Aji, Zigo, Jay, masuk kelas gue, pergi bikin sumpek aja," usir Gaisa pada ketiga teman Galang yang bukan anak kelas  11 IPA 1.

"Dih Gaisa gak papa dong, kita kan kesini mau nonton pertunjukan Galana (Galang Anara)," cetus Jay sambil menyengir.

"Lo kira sahabat gue ajang untuk dipertontonkan?" sungut Caca kesal, karena sebelum-sebelumnya juga mereka sering datang ke kelasnya hanya untuk meyaksikan adu mulut antara Galang dan Anara.

Galang : Musuh Jadi Suami? [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang