Chapter 16 - Garden of Life

556 57 20
                                    


Disaat matahari semakin rendah kearah barat, tak satupun diantara Cade dan Alissa yang menyerah. Mereka tidak makan dan minum apapun sejak kemarin malam. Jika kau bertanya apakah mereka lapar, tentu saja. Mereka sangat lapar, juga kelelahan. Rasa dan tenaga mereka telah terkuras habis, namun masih ada sisa-sisa tenaga hasil dari harapan mereka. Api harapan takkan berhenti berkobar selama kau tetap menatap kedepan dan berpegangan erat.

Alissa terus berlari mengikuti Cade dibelakangnya. Optimus jauh memimpin didepan tanpa tahu keberadaan mereka dibelakangnya. Dentuman langkah yang berat menggetarkan tanah yang ia injak. Optimus seakan-akan telah siap menghadapi apapun dan siapapun didepannya nanti. Entah Lockdown atau Galvatron, Optimus hanya ingin menyelesaikan permainan ini.

Alissa menarik lengan Cade ketika menyadari kapal Lockdown mendekat dan tepat diatas mereka. Mereka berhenti dan berlindung dibawah sebuah pilar tak terpakai. Cade menatap dengan matanya sembari menunduk bersama Alissa. Sebuah kapal tanpa awak kembali memisahkan diri dari kapal induk. Ia melihat Lockdown melepaskan pegangannya dan meluncur turun. Alissa berdecak. Ia heran apakah tidak ada diantara mereka yang tidak memiliki epic walk in?

Kedatangan Lockdown menghancurkan sebuah bangunan penghubung. Menghasilkan ledakan-ledakan yang begitu menyilaukan dan menyesakkan nafas. Optimus berada dibawah bangunan itu langsung melomcat menjauh dari sana atau tertimpa reruntuhan yang terbakar dan berpotensi meledak tersebut. Ia mengerang seakan kesakitan. Alissa sedikit tidak terima.

Belum sempat Optimus mengambil nafas, Optimus sudah diserang oleh superman punch dari Lockdown. Ia menumbangkan Optimus, lalu ia mengangkat punggungnya seperti mengangkat anak kucing. Ia mengayunkan Optimus dengan kuat, lalu ia benturkan ke sebuah pilar terbuat dari beton. Optimus menutup optiknya, mengerang kesakitan dan terduduk tanpa daya selama beberapa saat. Ia mengambil nafas sesaat, lalu mulai mengayunkan pedangnya pada Lockdown.

Cade melihat kesempatan, lalu bergerak diikuti Alissa dibelakangnya. Mereka bersembunyi dibalik drum berisi cairan, lalu mengendap-endap untuk mendapatkan arah bidikan yang lebih baik. Alissa tampak semakin gusar saat melihat Optimus kuwalahan menghadapi Lockdown yang terus melemparkan serangan dengan membabi buta. Ia seakan menjadikan Optimus sebagai sandsage.

Optimus meluruskan sebuah serangan dengan pedang di tangan kanannya. Namun bersamaan dengan itu Lockdown menangkisnya dan membuat pedang Optimus terlempar cukup jauh. Tak berhenti disana, Optimus masih harus menahan serangan demi serangan yang dilayangkan Lockdown kearah helmnya. Tak hanya kuat, Lockdown sangat cepat dan gerakannya tak bisa diprediksi. Optimus mencoba membalik serangan dengan membanting Lockdown, namun ia berhasil berdiri. Optimus memanfaatkan kesempatan itu untuk memberikan superman punch dengan perisainya di kepala Lockdown.

Alissa dan Cade telah berada di jangkauan bagus untuk menembak. Alissa berada didepan sekarang, mengintip melalui bangunan runtuh. Pupil matanya mengecil saat melihat Optimus diberi uppercut oleh Lockdown. Ia membuka bibirnya dan menggertakkan giginya membuat seringai tidak terima. Ditambah kini Lockdown membuat gerakan lincah ala pegulat highflyer dan memelintir tangan Optimus seperti akan memeras handuk yang basah. Lockdown menyerang Optimus lagi dengan menghantamkan sang pemimpin itu di pilar yang lain. Alissa mulai membidik saat Lockdown membelakanginya.

Sebuah tembakan entah dari mana mengganggu Alissa. Peluru itu melesat disebelah telinganya, mungkin menggores daun telinganya sedikit. Senjatanya terjatuh dibawah kakinya. Cade menoleh saat mendengar suara pistol dan melihat siapa yang datang. Alissa telah melangkah mundur dengan kedua tangan terangkat diatas. Ia kehabisan langkah ketika dinding menyentuh punggungnya. Ia menelan ludah.

"Lihat, butuh kesabaran untuk dewasa," kata Harold Attinger.

"Alissa!" Cade berusaha mendekat namun tak bisa. Attinger menodongkan moncong pistol Baretta itu dikening Alissa. "Sabar menyaksikan dan menunggu, untuk melindungi kita semua! Demi Tuhan dan Negara! Tanpa diketahui!"

Transformers : Tears of the DragonOn viuen les histories. Descobreix ara