Chapter 3 - Run Away

730 66 63
                                    

"Kau beruntung. Rudalnya meleset dari sumber dayamu."

Cade membuka membuka jalur percakapan antara dirinya dan Optimus. Tangannya sibuk melalukan las di crest. Mata cokelat gelapnya memandang benda bersinar didalam crest Optimus.

Alissa mssih berada disana entah berapa jam. Ia memperhatikan Optimus yang benar-benar rusak parah. Ia melihat dengan jelas ada lubang besar di dekat spark-nya. Tuan Pemarah itu benar, Prime beruntung. Jika rudal itu tak meleseet, maka ia takkan ada di dunia ini lagi.

"Kami menyebutnya Spark. Berisi kekuatan hidup dan kenangan kami."

Alissa mendengar Optimus menjawab Tuan Pemarah yang bernama Cade Yeager. Ia kini mengelas crest-nya dengan mesin las tua. Alissa mengalihkan pandangannya saat mesin las itu menyala. Matanya serasa terbakar ketika melihat cahaya yang terlalu terang itu.

Alissa bersumpah, meski tak ingin, ia mengakui jika cahaya biru yang keluar dari spark Optimus begitu indah. Menyilaukan, namun pada saat yang sama membuatnya merasa tenang.

Suara las berhenti, dan Alissa kembali menoleh pada mereka. "Ya, kami menyebutnya jiwa," jawab Cade.

Ia kembali mengelas, kali ini helm Optimus yang di las. Alissa bersumpah ia melihat siratan energon yang mengucur dari kepalanya, mungkin itu alasan kenapa Autobot tak bisa mencapai teman-temannya. Selain itu sistem persenjataannya rusak, mungkin itu alasannya pula ia tak bisa melakukan perlawanan.

Untuk beberapa saat, ia merasa kasihan kepada Optimus. Ia adalah sang penyelamat Bumi; pelindung Bumi, tetapi diburu layaknya hewan liar. Dan setelah apa yang terjadi dan yang dilakukan manusia padanya, ia masih percaya pada manusia. Pria bernama Cade itu, tampak tak berbahaya dan dapat dikatakan teman. Well, mungkin akan berbeda jika ia mengetahui berapa harga yang diberikan CIA kepada mereka yang memberikan kepala Optimus.

"Al, Commlink Optimus benar-benar tak bisa menerima transmisi dari kami. Tapi kami bisa menerimanya. Sepertinya kerusakan Commlink-nya parah hingga menghancurkan fungsi timbal balik."

"Dia akan pergi mencari kalian, tetapi manusia-manusia disini mencegahnya--"

"Apa yang dilakukan manusia pada sensei?"

Alissa menghela nafas. "Drift, relax. Manusia itu memperbaiki kerusakan Optimus." Ia mendengar Drift menghela nafas lega. Lantas ia kini menarik nafas, "Ratchet, katakan apa yang harus ku lakukan? Aku sudah lelah berdiri di ruangan penuh dengan kecoak selama satu jam."

"Apa itu kecoak?"

Sungguh?! Dari dua pernyataan yang diberikan oleh Alissa, Ratchet memilih untuk bertanya apa itu kecoak?! Yang benar saja. Autobot ini mungkin sudah mulai gila, dan Alissa harus menghabiskan beberapa waktu kedepan dengan Robot-robot yang kadang kala bertingkah seperti anak kecil.

Maka ia hanya menghela nafas. "Kecoak adalah seranga kecil pengganggu menjijikkan yang tinggal di Bumi."

"Ah," katanya. Ia mendengar Alissa berdeham, membuat Ratchet ingat tentang pertanyaan Alissa sebelumnya. "Jadi, apa kau bisa lebih dekat? Aku harus melihat dengan jelas agar bisa memindai."

"Akan ku usahakan. Kalian masih belum bisa mengaksesnya?"

Alissa--Al bisa merasakan sepertinya Ratchet sedang menggelengkan helm hijau-nya. "Tidak. Commlink nya rusak; tapi ia berkata..." hening selama beberapa saat. Lalu Alissa bisa mendengar suara Optimus melalui Commlink

"...Ini Optimus Prime, aku terluka parah dan mendapatkan bantuan dari masyarakat sipil. Jika kau mendapatkan transmisi ini, tetap bersembunyi dan tunggu pemberitahuan selanjutnya dari ku. Tetap hindari kontak apapun dengan manusia."

Transformers : Tears of the DragonWhere stories live. Discover now