Chapter 12 - Don't Let Me Go

609 58 12
                                    

Matahari semakin tinggi, dan panas semakin terik. Sebuah gambaran semburna untuk mendeskripsikan ketegangan yang terjadi diantara mereka. Alissa sama sekali tak memperhatikan Optimus. Ia tak tahu apa yang harus ia katakana, namun batinnya terus berteriak aka nada sesuatu yang menyakitkan. Pada banyak sisi, Alissa tak tahu harus percaya kepada batinnya atau kepada pikirannya.

Bot itu duduk. Ia menunggu Alissa dengan sabar.

“Jika kau harus pergi, maka pergilah.” Ia berkata dengan tegar—pura-pura tegar tepatnya. “Lagipula untuk apa kau disini jika hanya untuk membenci kami?” Alissa mengerutkan alisnya yang melengking. Matanya menyorot tajam kepada Optimus.

Optimus menyadari Alissa tengah marah. Ia mungkin telah mendengar perintah meninggalkan bumi dari Drift, atau bahkan mendengarnya sendiri. Tetapi dilema yang dialami Optimus lebih besar. Mungkin ada banyak hal di Bumi untuknya, namun dengan perburuan liar serta perang yang semakin merambak kemana-mana, ini bagaikan ular yang mengejar ekornya sendiri.

Tak hanya terus berputar-putar, namun juga konyol.

“Aku telah melihat begitu banyak pengorbanan untuk planetku. Namun sekarang aku tak bisa membohongi diriku jika apa yang telah kalian lakukan tak dapat dimaafkan,” kata sang Prime.

Alissa benci harus mengakui ini. Namun Optimus kembali mengungkit perdebatan yang sebelumnya. Ia menggelengkan kepalanya dengan decakan. Apakah hatinya berdesir? Tentu saja. Namun ia juga tak bisa tinggal diam.
 
“Tidakkah sudah ku bilang?!” Kata Alissa. Ia berdiri dan membelakangi Optimus. Ia tak ingin berdebat, namun hatinya juga tak ingin kalah dan disalahkan. Hanya karena satu buah busuk, bukan berarti kau harus membuang satu pohon. Ini tidak adil. Tak hanya pada Alissa, namun juga pada Optimus sendiri.

“AH!” Suara Crosshairs bangkit dari rebahannya. Ia memasang wajah sumringah. “Beritahu Bumblebee kabar baik. Kita punya kapal. Kita pergi.”

Desingan suara mesin yang taka sing mendekat. Percakapan Optimus dengan Alissa terhenti dan melihat kearah Bumblebee. Cade turun bersama Tessa dan Shane. Mereka datang dan menghampiri Hound yang paling dekat. Cade berusaha menghampiri Optimus yang masih berbicara dengan Alissa namun Ratchet melarangnya.

“Pergi saja! Kalian makhluk tidak bertanggung jawab!” Ia agak membentak.

“YOU HAVE NO IDEA WHAT YOU WERE SAYING!” Optimus mengeraskan suaranya. Ia menujukan ini pada Alissa.

Pertengkaran itu membuat semua orang disana menjadi diam. Tessa menarik Alissa mundur ketika merasakan teman seperjuangannya dikuasai emosi. Tentu Optimus takkan menyakiti Alissa dan juga sebaliknya. Namun pertengkaran ini takkan menghasilkan apapun selain masalah baru.
 
“Apa?” Kata Alissa. Ia menghempaskan tangan Tessa.

“Kalian manusia makhluk yang egois!”

“Oh this is bad..” kata Crosshairs.

“Bukankah kau juga?” Alissa membalik pertanyaan kepada Optimus.

Optimus tak menjawab karena ia tak ingin memperpanjang perdebatan mereka. Ia menatap Cade yang tak tahu apa-apa tentang yang sedang terjadi. Namun ia merasa ada masalah diantara mereka. Melihat Alissa wajahnya sudah begitu dingin dan mengeras, sementara Optimus murka. Cade bisa melihat keduanya dengan jelas di kedua mata makhluk-makhluk itu. Rasanya seperti ada api dikepala mereka. Ia tahu jika ini bukan saat yang tempat membicarakan masalah ini.

Optimus berdiri. Ia menatap Cade dan semua manusia yang berada disana. Uap keluar dari hidungnya, optiknya semakin tajam bagai elang yang mengintai. Alissa terus berjalan dan mengabaikan Optimus menuju gerbong kereta.

“Manusia. Setelah semua yang kami lakukan!” Ia bersuara dingin dan menusuk. Tangannya menuding Alissa. Ia berusaha mendapatkan perhatian Alissa namun gadis itu menulikan telinganya. Ia bahkan mengabaikan Drift. “Kalian tak tahu bencana yang kalian ciptakan!”

Transformers : Tears of the DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang