💢bubu💢

Mulai dari awal
                                        

"He! Bubu ngambek! Tau rasa lo!"

Si Johnny terpikal, diikuti anak futsal lainnya. Kemudian terlihat Taeyong tengah berbicara pada si primadona yang kemudian saling melempar senyum dan Taeyong pergi menuju lapangan.

Lisa lagi-lagi sedih.

Jelas sekali. Lisa dan Taeyong itu sangat berbeda dan tak serasi. Dan tentu tipe si tampan bukan Lisa.

Melihat mereka sedang tertawa di tengah lapangan sambil pemanasan membuat Lisa tersenyum tipis. Jadi teringat lagi, kalau Lisa ini terlalu suka menghalukan segala sesuatu yang tidak mungkin.

"Non?"

Lisa tersentak, ia segera menoleh dan mendapati seorang pria paruh baya dengan setelan tuxedo rapi.

Ah, asisten ayahnya datang untuk menjemput.

"Ayok pulang, Non, bapak sudah menunggu di rumah untuk pertemuan keluarga."

Lisa mengangguk, ia lantas berdiri dan mengikuti asisten ayahnya.

Pundaknya merosot, ia melangkah dengan malas.

Hari ini seharusnya Lisa merasa good mood karena telah melihat Taeyong, tetapi ia justru merasa sedih karena Taeyong tampak menyukai si primadona sekolah.

Apalah daya Lisa ....




"Eh, Bubu mau kemana?!"

"Eh Bubu!"

Lisa mendengarnya, tetapi ia tahu jelas itu panggilan bukan untuknya.



**

"Eh Bubu!"

"He, diem, setan!" Taeyong berseru, menendang bokong Yuta. Sedang Yuta terpingkal.

"Bubu! Jangan pulang! Taeyong mau ngajak pu─aAIH SETAN!" Johnny berseru, kemudian memekik kesakitan saat bokongnya ditendang keras oleh Taeyong.

"Diem, bangsat! Lo mau dilepehin pengawalnya?!" seru Taeyong kesal.

"Lah? Itu, mah, pak Sodikin kan? Asisten nya Bubu?" Kali ini Doyoung bersuara.

Yuta mendecih. "Elah, Yong, lo kapan jadian nya kalo gini terus?"

"Jangankan jadian, cari perhatian aja minta tolong," sahut Doyoung

Taeyong meringis kecil. Ia kembali menoleh dan melihat Lisa yang semakin menjauh menuju gerbang sekolah.

"Ih minyt! Intir ili pinggil gi'i Bibi kiyik biisinyi, yi, gi'i mi'i milincirkin iksi," ujar Yuta mengejek, ingat akan perkataan Taeyong saat bel pulang sekolah. "Omongan gede! Tapi kagak dilakuin!"

Johnny terpikal lagi, Doyoung ikut mengejek. Bersamaan dengan tawaan dari anak futsal lain nya.

"Gue kan dah bilang, kalo mau deket, sini ke rumah gue, gue tetanggaan sama dia," sahut Bobby di ujung.

Taeyong mencibir. "Kalo gue ke rumahnya, gue makin kagak pede."

"Yaudah minta tolong sama Chenle tuh, temen nya adek gua," sahut Jaehyun semakin membuat Taeyong mendelik.

"Elah, njer, kagak usah sok kagak percaya diri. Kalo suka, mah, gas ajalah!" Ini sahutan dari Ong Seungwu.

Ya mau gimana lagi?

Taeyong terlalu nggak percaya diri untuk mendekati Lisa. Sejak awal, sejak nama Lisa trending di sekolah karena pacaran sama Sehun, Taeyong menaruh perhatian nya pada Lisa lebih, bahkan mencoba untuk mendekati Lisa dan ikhlas lahir batin saat teman-teman nya memanggil Bubu untuk dirinya kala Lisa lewat.

Taeyong hanya ingin Lisa memandang padanya.

Tapi apalah daya ....

Kalau kata orang, di atas langit ada bos hostman, di atasnya lagi ada Chenle si adek kelas satu, lalu di atas nya lagi, ada Lalisa Manoban yang nauzubillah kekayaan nya tak terhingga sepanjang masa.

Apalah daya, Taeyong yang bermotor beat dan berhape xiaomen.



Apalah daya, Taeyong yang bermotor beat dan berhape xiaomen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Another Us || YonglisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang