Part 7

968 145 21
                                    

Jangan lupa Vote dan komen!!

Happy Reading♡

*****

Pagi ini Rara sudah siap dengan seragam sekolahnya, penampilannya sekarang sungguh berantakan. Rambut yang dikuncir asal, hidung merah serta mata yang sembab karena terlalu banyak menangis semalam.

"Ini gue apa gembel nyasar ya?"

Rara mengaplikasikan bedak bayi ke wajahnya agar terlihat lebih segar dan tidak pucat, kemudian berganti mengoleskan lip gloss warna cerry pada bibirnya.

Setelah siap Rara turun menuju meja makan yang disana sudah ada Ardan.

"Pagi Abang." Rara mengecup singkat pipi Ardan.

"Pagi juga, ayo cepet sarapan." Balas Ardan, Rara menurut dia duduk dan mengambil sepiring nasi goreng.

"Mata kamu masih sembab." Ucap Ardan

"Ini masih mending kok, udah ditutupin bedak tadi." Jawab Rara.

"Abang anter ya."

"Siap!"

Setelah makan mereka berangkat menggunakan mobil sport milik Ardan, selang 15 menit mereka pun sampai disekolah Rara.

"Belajar yang pinter jangan mikirin apa apa." Ardan mengusap lembut puncak kepala Rara.

"Iya bang, abang juga yang rajin kuliahnya!jangan cari gebetan terus, nyarinya aja rajin tapi dari dulu nggak dapet dapet." Cibir Rara.

"Abang bukannya nggak dapet ya! Cuma abang aja yang pilih pilih." Sangkal Ardan

"Yaudah ah serah Abang, Rara mau masuk bye."

Rara berjalan dengan muka datar ,sungguh hari ini moodnya sangat buruk dia tidak mau bertemu dengan Arga dulu selama beberapa hari ini.

Rara memasuki kelasnya dengan diam biasanya dia akan berteriak nyaring hingga membuat para teman sekelasnya menutup telinga. Rara menghampiri para sahabatnya.

"Hai guys." Sapa Rara lesu, Fafa dan Gina menatap Rara dengan aneh.

"Lo kenapa Ra?" Tanya Fafa karena aneh dengan sikap Rara.

"Hooh biasanya juga heboh banget." Sambung Gina.

"Gatau ah! mood gue buruk banget hari ini." Ucap Rara lesu.

"Gara gara kemarin? udahlah nggak usah dipikirin lo nggak usah lagi deh kejar kejar tuh cowok,emang bener bener brengsek tuh Arga." Ucap Fafa mengebu ngebu.

"Bukan cuma itu doang sih." Fafa dan Gina menoleh penasaran.

"Terus apa dong?" Rara menghela nafas lelah dan menceritakan semua kejadian saat orang tuanya datang.

"Jadi gara gara orang tua lo?" Rara mengangguk.

"Salah nggak sih kalo gue minta diperhatiin? gue nggak mau uang terus Fa,Gin gue cuma butuh sedikit perhatian mereka aja, apa itu salah?" Tanya Rara dengan mata kembali berkaca kaca.

"Sabar Ya Rara kalo lo kesepian lo boleh kok main kerumah gue, lo boleh anggap ortu gue sebagai ortu lo juga." ucap Fafa menenangkan.

"Iya Ra, kita kan sahabatan, dan udah kaya saudara sendiri." Sambung Gina.

"Iya makasih ya,kalian emang sahabat terbaik gue." Ucap Rara sambil tersenyum tulus.

"Eh Ra Btw kemarin yang nolongin lo siapa sih?" Tanya Gina Kepo.

"Nah iya gue juga mau tanya." Seru Fafa.

"Gue belum cerita ya?"

"Jadi dia namanya kak Vino kelas 12, kita pertama kali ketemu pas ditaman waktu itu, dia orangnya baik, Friendly banget. Pertama ketemu aja gue udah dikasih Quotes bijak." Ucapnya panjang lebar.

Struggle and End!! (Proses Revisi)Where stories live. Discover now