Prolog

5.7K 328 49
                                    

Seorang gadis tengah berlarian di koridor sekolah untuk mengejar seseorang didepannya yang bahkan tidak menengok sama sekali.

"ARGAA TUNGGUIN GUEE!" Teriak Rara menggema.

Karena sudah jengah mendengar teriakan Rara, akhirnya Arga memilih berhenti dan menatap tajam Rara.

"Akhirnya berhenti juga, gitu dong dari tadi."ucapnya sembari tersenyum lebar walaupun masih ngos ngosan.

"Mau apa lo?" Tanya Arga dingin.

"Gue cuma mau kasih ini doang kok, ini buatan gue sendiri loh, dimakan ya." Rara menyodorkan kotak bekal berwarna biru tua itu pada Arga.

Arga menatap kotak bekal itu dengan tidak minat, dia mengambil bekal itu. Awalnya Rara tersenyum lebar, tapi senyum itu luntur begitu saja saat Arga membuang bekalnya ke tong sampah tanpa rasa bersalah.

Rara menganga tidak percaya, walaupun ini bukan pertama kalinya Arga membuang bekalnya, tetap saja Rara merasa tidak percaya Arga melakukannya dengan begitu mudah.

"Arga kok bekalnya dibuang lagi?!" Tanya Rara protes.

"Gue nggak butuh!"

"Setidaknya hargai kek, udah buat capek capek padahal." Kesal Rara.

"Itu urusan lo." Arga menatap Rara dingin, setelah itu ia meninggalkan Rara begitu saja.

Rara menghembuskan nafasnya pelan, ia menatap Arga yang semakin menjauh dengan miris.

"Huh! Gini banget dapetin orang ganteng."

"Oke Rara! Semangat! Jodoh itu harus dikejar!" Rara mengepalkan tangannya diudara dengan semangat.

"Eh tapi Arga jodoh gue bukan ya?"











TBC:/

Hai semuanya, cuma mau kasih tau, ini Prolog versi revisi yaa. Jadi kalau ada komen yang kurang nyambung, dimaklumin aja oke?

Walaupun udah direvisi tapi jangan lupa dong buat Vote dan komen bagi yang belum😉

Jangan pelit pelit gaes, nggak baik wkwk...

Yuk Follow akun akuu, nggak maksa buat yang mau aja👌

Oke disini aja, sampai jumpa di next part versi Revisi.

Bye❤

Struggle and End!! (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang