19. | Puisi | : Asa di Ujung Pena

974 33 0
                                    

Bisakah aku terus berharap akan semu?
Jika untuk menerbangkan asa saja masih mimpi di kalbu
Kata tidak akan pernah terwujud, hanya terbesit di dada
Apalagi berubah makna menjadi nyata
Mustahil ....

Aku tak ingin bersamanya yang tak sudi mengiringi langkah
Untuk apa?
Pabila ada insan lain yang peduli akan goresan penaku
Mengapa aku harus menunggu?
Aku bergeming dengan tangis kala memoar, mengudara
Teringat akan perih yang tak berbahasa,
Untuk membuat luka ini usai
Ku perlu memanjat lebih jauh, meminang  bintang di bawah cakrawala

Di gulitanya malam ada lentera temaram
Yang perlu kusulut sebelum netra terlelap
Tiupan udara kembali membawa harapan
Kala menilik deretan note usang
Sedetik yang berharga mulai merebak, meyakinkan jiwa untuk bertahta

Di gulitanya malam ada lentera temaramYang perlu kusulut sebelum netra terlelapTiupan udara kembali membawa harapanKala menilik deretan note usang Sedetik yang berharga mulai merebak, meyakinkan jiwa untuk bertahta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melangitkan Impian || wm
By. @MiHizky

Event (1) Melangitkan Impian [ Sudah Terbit ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang