Bagian 4

1.5K 104 3
                                    

LET'S ENJOY READING THIS
Happy Reading

                      

4. Iblis lucu







***




Tubuh Rain gemetar dan menggigil tidak kuat menahan hawa dingin yang kian menusuk kulit halusnya. bibir ranum pink itupun berubah sedikit keunguan. Catrin menepuk punggung Rain, gadis yang terduduk di ranjang UKS sembari memegang erat selimut yang menyelimuti tubuhnya itu mengalihkan atensinya pada Catrin.

"lo kayaknya hasil reinkarnasi orang jahat, jadi banyak masalah karena dimasa lalu lo buat dosa terus. Kena sial terus kayaknya."

Rain mendelik. "eh? Enak aja, sialnya juga bukan datang dari aku, tapi dari setan rada iblis kayak Mahesa."

Catrin tertawa renyah menanggapi curhatan Rain.

"kayaknya....." Catrin tidak melanjutkan ucapannya, matanya menerawang ruang UKS yang luas ini. tersedia dokter juga yang biasanya mengobati murid yang sakit, tapi tergantung murid yang sakit itu, mau di obati langsung atau hanya minta diobatin teman atau pacarnya saja. Dokter itu pun sering kali geleng kepala, sembari mengelus dada, berusaha sabar menjalani pekerjaannya yang sering kali membuatnya menjadi saksi keuwuan murid remaja di UKS.

".....UKS bakal jadi tempat favorit lo. Sering-sering bawa baju ganti, kemarin sobek sekarang basah. Pake baju compang camping kayaknya ga masalah, daripada beli baru buat dirusak doang!"

Rain menyengir menanggapi ucapan Catrin, sorot Rain menatap Catrin dalam, hendak bertanya namun berkali kali ia urungkan. Rain sedikit merasa tidak nyaman untuk menanyakan itu. Rain menarik nafas dalam daripada dirinya dikuasai rasa penasaran, lebih baik bertanya. "Catrin bisa kasih tau aku sifat Mahesa itu kayak gimana? Pas dia marah kemarin sumpah, itu nyeremin banget."

Sorot mata Catrin menatap kedepan lurus, ia menarik satu kursi untuk ia duduki. "gue kenal dia dari kelas sepuluh jadi rada tau sifatnya gimana, apalagi Mahesa terkenal, sifat dia sering jadi makanan publik, lo yakin mau tau?" Catrin bertanya serius, ragu-ragu Rain menganggukan kepala ikut memperbaiki posisi duduknya. "Mahesa cowok kasar, selain most wanted dia itu biang onarnya SMA pelita bangsa. Dia beringas banget kalau marah, bahkan kalau orang berhasil bikin dia marah, Mahesa gak peduliin gender, paling sering korbannya, patah tulang sih. lewat tatapannya aja banyak orang yang langsung ciut. Dia sering banget bolos atau berantem, tapi lo harus tau. Dia gak pernah dapat hukuman atau teguran BP, karena pintar banget manipulasi orang, sampe guru sering maklumi sikapnya aja. Dari bulan lalu, Mahesa udah gak sekasar biasanya, banyak yang bilang dia juga udah keluar dari gengnya."

Rain bergidik ngeri, mulai merasa takut juga jika harus mempunyai musuh seperti Mahesa maraga.

"ck, ribet jelasin lo Cat."

Catrin dan Rain sontak menoleh pada Fanya yang kini memegang nampan berisi teh hangat. Catrin tersenyum samar.

"awalnya judes, yakin banget gue kalau Fanya diem-diem peduli terus mau temenan sama Rain." Gumam Catrin terkekeh geli. Fanya menoyor kepala gadis itu, Rain diam-diam ikut mengukir senyum.

"Eh pale lo, jangan ngomong macem- macem!" Hardik Fanya kesal, ia memberikan teh hangat kepada Rain, lalu ikut duduk dipinggir ranjang UKS. Fanya tersenyum miring. "kemarin lo pindah dari SMA dijakarta karena ada masalah kan? Disini juga lo dapat Masalah. So, lo gak mau pindah lagi, kah?"





Mahesa [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang