2. Kebenciannya✓

1.8K 106 0
                                    


Saat ini aku sudah menjadi istri dari Kim Seokjin, dan kami sudah menikah satu tahun yang lalu. Hal yang dulu aku impi impikan ternyata hanya sebuah angan angan belaka. Saat suamiku dan seluruh keluargaku memutuskan untuk membenciku karena hal kotor yang aku lakukan.

5 bulan yang lalu, sesuatu yang aku lakukan dulu saat mendapatkan kak jin terbongkar dan hal itu membuat kak Jin sangat sangat membenciku. Padahal sebelum menikah, saat kak Jin masih menganggapku adiknya dia begitu baik padaku dan juga menyayangiku. Tapi saat kami menikah dia begitu dingin padaku hingga pada akhirnya saat dia tau semuanya dia semakin membenciku dan terkadang ia juga kasar.

Begitu juga dengan keluargaku

*********

Pagi hari

Saat ini aku sedang membuat sarapan pagi untukku dan juga suamiku. Sederhana sekali, aku hanya membuat pancake untuk santapan pagi ini. Walaupun kak Jin tak pernah mau memakan masakanku tapi setidaknya aku selalu menyediakannya. Mau dimakan ataupun tidak yang terpenting aku sudah menjalankan kewajiban ku sebagai seorang istri.

Lalu aku mendengar suara langkah seseorang yang menuruni anak tangga, aku melihat lelaki dengan kemeja putih dan dasi berwarna hitam dengan perpaduan garis putih disana, juga jas berwarna hitam di sampirkan ke tangannya. Khas pakaian kerja.

" Kakak sudah mau berangkat ?? " tanyaku dan tidak di jawab sama sekali oleh kak Jin, dia hanya diam seraya memakai arloji silver miliknya. Aku hanya menghembuskan nafasku pelan, memang sikap seperti inilah yang setiap hari aku dapatkan. Jadi aku sudah biasa.

" Kak sarapannya sudah siap, kakak makanlah dulu. Apa mau aku buatkan teh?? " tanyaku lembut, dan lagi lagi dia tidak menjawabnya.

" Bi Yubin....tolong buatkan aku secangkir kopi tanpa gula "

deg

Seketika hatiku terasa nyeri dan sakit. Aku sudah menawarkannya layanan sebagai istrinya, tetapi dia malah memanggil pembantu,dan hanya menganggap ucapanku seperti angin lalu.

" Ini memang pantas untukku " ucap ku dalam hati, rasanya nasibku begitu buruk. Tapi apa yang dulu aku lakukan juga buruk bukan?? mungkin inilah yang di sebut karma.

" Sekalian bi, buatkan aku omelette " ucapnya lagi. Hatiku seketika mencelos dan sangat sakit.

Bi Yubin melirikku dengan takut, aku mengerti apa yang sedang bi Yubin rasakan saat ini. Aku hanya mengangguk seraya tersenyum

" Ba-baik tuan " ucap bi Yubin segera mengerjakan apa yang diminta majikannya.

" Aku ke kamar dulu kak, mau siap siap berangkat kuliah " ucapku, dan kak Jin tak menyaut, ia hanya sibuk dengan ponselnya. Aku segera berlari menaiki anak tangga. Mataku sudah panas, hatiku begitu sakit. Ntah sampai kapan ini berakhir.

" Ini pantas kau dapatkan Jisoo " ucapku pada diriku sendiri. Aku menyeka air mataku lalu berdiri menuju kamar mandi.

***********

25 menit kemudian

Aku pun telah selesai mandi, lalu aku memakai pakaianku. Hari ini aku hanya memakai celana jeans biasa dengan baju berwarna pink muda.

Aku hanya memakai bedak tipis dan memakai sedikit liptin agar tidak terlalu pucat dan terlihat segar. Aku mengikat semua rambutku.

Setelah dirasa cukup, aku langsung turun ke bawah dan sarapan. Hari ini aku masuk pukul 09:05, aku ada kelas hari ini dan jadwal dengan dosen pembimbing ku untuk merevisi skripsi ku.

Usiaku saat ini 22 tahun, dan sebentar lagi aku akan lulus kuliah S1.

Setelah sarapan aku langsung berangkat menggunakan bis. Kak Jin tak memberiku supir atau transportasi untuk menjalankan aktivitasku. Tapi meski begitu ia tetap memberi ku uang, begitu saja aku sudah sangat bersyukur. Setidaknya aku tidak perlu bersusah payah mencari uang karena aku juga sudah di tendang dari keluargaku.

************

Aku telah sampai di kampus, dan ini masih pukul 08:47. Aku memanfaatkan waktu selagi menunggu dengan membaca buku di salah satu bangku yang ada di fakultas ku.

Saat sedang fokus membaca tiba tiba...

door !!

"Kyaa!!! " aku kaget saat ada yang mengejutkanku dari belakang. Ternyata dia adalah Irene, dia sahabatku. Orang yang masih sayang padaku hingga detik ini.

" Irenee!! kau, dasar menyebalkan "

" Hahaha, makanya jangan serius banget bacanya. Lagian ini udah mau masuk. yuk kelas " ajaknya, aku yang masih setengah kesal pun padanya hanya menurut dan kami berjalan menuju kelas.

" Mmmh Jis.. " panggilnya

" Apa ?? "

" Kau tau, kalau kak Sowon besok akan balik dari Amerika ?? " tanyanya, aku hanya tersenyum miris. Keluargaku saja tak memberitahukan hal ini padaku, sebegitu bencinya mereka padaku.

" Tidak, mungkin---

" Sudahlah, aku mengerti. Jangan sedih, masih ada aku disini " ucapnya, seraya memelukku. Inilah hal yang membuatku merasa beruntung, beruntung memiliki sahabat seperti Irene. Dia begitu mengerti keadaanku tanpa harus aku katakan.

" Kau harus kuat " ucapnya lagi, aku pun menganggukan kepalaku seraya tersenyum.

***********

Gimana ceritanya seru gk??😅
maaf ya jika di temukan banyak kesalahan, akohnya juga sedang belajar untuk buat yang terbaik😊jadi gdk salahnya kalo kalian mau kasih masukan,akoh akan sangat berterima kasih🙏
.
.
.
.
to
be
continued

If I Leave You✓Where stories live. Discover now