54. Finally i hug you

1.4K 100 6
                                    

Halo guys, i'm back. Hati aku terketuk karena semalam ada yang komen karena aku gak up up😀 makasih ya karena masih mau nungguin cerita aku👍

Aku gak up up bukan karena aku malas guys, aku lagi gak mood. Aku terlalu galau karena sebentar lagi mau daftar universitas😭 dan aku masih bingung masalah jurusan🙂 aku juga lagi ujian, doa'in aku ya guys biar urusan aku di permudah🙏

Sebelum baca jangan lupa Vote dan komen sebanyak banyaknya ya😊

Happy reading😼

****







Jisoo menggenggam erat tangan Jin yang terasa dingin, ia menatap lekat wajah Jin. Terlihat jelas kerutan di wajah lelaki itu, ia pasti kelelahan. Jisoo merasa bersalah karena membuat Jin seperti ini.

" Makan siang mu Jisoo " Jisoo menoleh melihat Sowon datang dengan nampan makanan. Menaruh nampan itu di nakas, Jisoo kembali fokus menatap Jin. Ia benar benar mengkhawatirkan Jin yang belum sadar sejak 3 jam yang lalu.

" Kak....apa benar tidak perlu ke rumah sakit? " tanya Jisoo lirih. Sowon menghela nafasnya lalu memegang bahu Jisoo untuk menenangkan sang adik.

" Sebentar lagi dia akan sadar Jisoo. Kalau memang dia sakit parah pasti dokter sudah menyuruh kita membawanya ke rumah sakit " Jisoo mengangguk membenarkan perkataan Sowon. Sedari tadi Jisoo tak mau keluar karena ingin menjaga Jin. " Kalau begitu kau harus makan ya " pinta Sowon, Jisoo melirik makanannya. Meski tak nafsu Jisoo pada akhirnya luluh untuk mengasihani perutnya yang belum terisi.

Sowon mengamati adiknya itu, lama ia menatap Jisoo sehingga sang empu menyadari jika ia sedang di perhatikan. Jisoo berhenti mengunyah makanannya untuk mendengar ucapan kakaknya yang akan mengatakan sesuatu. " Kau menangis? " tanya Sowon memicingkan matanya.

" Uhuk " Jisoo tersedak, Sowon segera menyodorkan air minum kepada Jisoo. " Apakah mataku bengkak? " tanya Jisoo kaget.

" Tidak, hanya saja hidung mu merah dan juga matamu " jawab Sowon.

" Tentu saja dia menangis, sekarang aku sudah tau bagaimana perasaannya " sahut Suho yang tiba tiba datang dengan memakan sebuah apel. Ia duduk di sebelah Jisoo.

" Aku ti---

" Jangan berbohong Jisoo, kakak ini sangat paham bagaimana kamu. " potong Suho yang menolak bantahan Jisoo. Jisoo menundukkan kepalanya, ia juga dilema akan perasaannya.

" Jika seorang wanita jatuh cinta ia takkan mudah melupakan perasaan cintanya " ucap Sowon, ia tersenyum lalu segera pergi. Begitu juga dengan Suho.

Jisoo memandang Jin yang sedang terbaring lemah. Ia memegang dadanya yang berdegup kencang, " Haruskah? " tanya Jisoo pada dirinya sendiri.

********

Jin membuka matanya, hal pertama yang ia rasakan adalah badannya terasa remuk. Jin mendesis merasakan sakit di kepalanya. Ia melihat infus yang ada di tangannya, dengan cepat ia melepaskan infus itu. Ia memandang ke arah sekitar merasa asing dengan kamar yang ia tempati.

" Aku masih di rumah Jisoo? " tanya Jin melihat ornamen kamar tersebut. Matanya tak sengaja menangkap siluet seorang wanita tengah berdiri di balkon. Ia kenal betul siapa itu.

Jin dengan langkah lemahnya menghampiri wanita tersebut. Saat sudah hampir beberapa langkah lagi Jin berhenti, ia ingin sekali memeluk tubuh itu.

" Jisoo " panggil Jin dengan lembut. Jisoo berbalik dan Jin terkejut melihat Jisoo yang menangis. Bahkan setelah melihatnya air mata itu kian deras.

If I Leave You✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang