23. Aku ingin bercerai✓

2.6K 146 30
                                    

Halo guys, aku kembali up lagi.

Sebelumnya makasih untuk dukungan kalian sama chapter sebelumnya. Aku senang banget sama respon kalian dan menunggu cerita ini. Huhuhuhu terharu🤧

Kalo kalian mau aku up cepat terus jangan lupa Vote nya guys dan yang paling bikin aku semangat up itu adalah komen dari kalian. Jadi ayo Vote dan komen sebelum baca

Happy reading.









************

Sore hari Jisoo duduk di ayunan yang ada di pinggir kolam. Tangannya memetik senar gitar, Jisoo dengan lihai memainkan gitarnya. Suara yang dihasilkan sangat menenangkan membuat Jisoo terlena dengan irama yang ia ciptakan sendiri. Jisoo memejamkan matanya untuk menikmatinya.

Prok prok prok

Suara tepukan tangan setelah selesai memainkan gitarnya membuat Jisoo menoleh ke samping. Ternyata itu bi Yubin yang membawa nampan berisi segelas jus jeruk.

" Wah nona sangat berbakat ya, bagus banget nadanya non. Cocok nona jadi idol idol itu " ucap bi Yubin kagum. Jisoo pun hanya bisa tersenyum menanggapinya, karena memang ia sedang tidak bersemangat. Bi Yubin pun menyadari hal itu.

" Nona, ini bibi bawakan jus jeruk " bi Yubin meletakkan jus jeruknya di meja yang ada di depan Jisoo.

" Terima kasih bi " Jisoo pun meminum jus tersebut dengan senang hati.

" Ekhem "

Bi Yubin dan Jisoo sontak menoleh ke belakang mereka karena suara deheman tersebut. Ternyata itu Jin yang tampak baru pulang dari kantor.

Bi Yubin yang mengerti jika tuannya ingin berbicara dengan istrinya pun langsung permisi pergi. Jisoo gugup karena Jin melihatnya dengan intens. Ia segera mengalihkan perhatiannya.

" Apa aku boleh duduk? " Tanya Jin.

" Ah tentu, duduk saja kak " Jisoo langsung menggeser dirinya sedikit. Jin pun duduk di sebelah Jisoo. Sesaat hanya keheningan yang ada di antara mereka. Tak ada yang membuka percakapan, Jisoo juga sedang dalam suasana hati yang buruk dan tak berani untuk terlalu banyak bicara pada suaminya itu.

" Ku dengar, kau sudah lulus kuliah " ucap Jin membuka percakapan. Jisoo menoleh sebentar lalu kembali menatap lurus.

" Iya kak " balas Jisoo seraya tersenyum lembut.

" Jisoo, papa ingin aku mengajakmu untuk makan malam. Kau bersiaplah nanti " titah Jin. Bukannya bertanya terlebih dahulu pada Jisoo mau atau tidak, Jin langsung memerintahkan begitu saja. Tapi Jisoo tau bahwa Jin tak peduli untuk menanyakan pendapatnya.

" Baiklah kak "

Jin lalu mengalihkan pandangannya pada gitar yang ada di pangkuan Jisoo. Ia baru tau Jisoo suka bermain gitar, " Sejak kapan kau bisa memainkan gitar? " tanya Jin seraya menaikkan sebelah alisnya.

" Sudah lama kak, hanya aku suka memainkannya untuk menyenangkan diri sendiri. " Jawab Jisoo. Jin pun hanya menganggukan kepalanya.

" Kalau begitu aku masuk dulu dan kau sebaiknya bersiap. Aku tak suka menunggu karena aku tau kalian para wanita sangat lama jika berdandan " ucap Jin ketus. Jisoo hanya bisa mengangguk menanggapinya. Lagian ia juga tak berpikir untuk berpenampilan macam macam.

Selepas kepergian Jin, Jisoo tampak memikirkan sesuatu. Lalu Jisoo memandang ke atas lalu memejamkan matanya sejenak.

" Bukan besok tapi hari ini aku harus mengatakannya agar semua ini cepat berakhir dan kak Jin bisa bahagia setelah aku pergi " ujar Jisoo di iringi senyuman menyakitkan.

If I Leave You✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang