"Manis tau" lanjutnya yang membuat hati Amel berdetak lebih kencang

Cklek

"Permisi pak, bu, saya membawa makanan" ucap suster itu yang barusan masuk, dan membawakan makanan

"Makasih sus" ucap Jidan, suster hanya menganggukan kepalanya

Suster meletakkan makanan Amel di meja, setelah itu ia berlalu pergi dari ruangan tersebut

"Kamu makan dulu ya" ucap Jidan lembut, dan langsung mengambil bubur di meja

Jidan menyuapkan Amel dengan lembut, dan Amel tidak menolaknya karna hatinya berkata 'ia harus memaafkan suaminya'

Setelah bubur itu habis, Jidan membantu Amel untuk meminum air putih, karna Amel sangat kesusahan buat minum, dengan tangan yang di infus.

~~~

4 hari berlalu, Ujian Akhir Sekolah, akhirnya sudah selesai dari kemarin, dan Amel sudah keluar dari rumah sakit sejak kemarin. Saat ini Amel sedang di ruang kerja sang suami, kenapa? Ia mengikuti ujian susulan yang kemarin ia tidak mengikutinya. Kenapa gk disekolah aja? Sebenarnya ia ingin ujian susulan di sekolah bersama teman-temannya yang tidak mengikuti ujian juga. Tapi karna suaminya yang terus melarangnya karna ia juga baru sembuh, apalagi kemarin baru keluar dari sakit, jadi terpaksa amel mengikuti ucapan suaminya.

"Kak aku udah selesai nih" ucap Amel pada Jidan yang sedang asik memandang istrinya

"Yasudah kasih keluar" ucap Jidan yang langsung menghampiri istrinya

"Udah kak" ucap Amel

"Yaudah yuk ke kamar istirahat" ucap Jidan lembut sambil menggenggam jemari Amel dan membawanya ke dalam kamar

Dari jauh ada seorang pasangan yang melihat mereka sangat romantis, siapa lagi kalau bukan Bi Ayu dan pak dika

"Romantis banget ya pak, den Jidan sama non Amel" ucap Bi Ayu yang memuji pasangan itu. Pak Dika hanya menganggukan kepalanya

"Bapak juga selalu berdoa bu, semoga tidak ada lagi cobaan buat den Jidan dan non Amel" ucap Pak Dika

"Kak aku capek banget" ucap Amel sambil merebahkan tubuhnya di kasur yang berada didalam kamar

Jidan mendekat dengan senyum menyeringai, membuat Amel cepat langsung berdiri, dan mengubah posisinya.

"Apa yang kakak lakukan? Turunkan aku!" ucap Amel sambil memukul pelan dada bidang Jidan

"Kamukan capek, jadi aku memberimu semangat baru. Kamu sudah siap kan? Menyatukan cinta abadi kita" ucap Jidan lembut, yang membuat Amel tersipu malu

"Ini jam 12 siang kak, nanti–" ucap Amel terpotong, karna bibirnya di lumat oleh Jidan, bukan hanya kecupan saja.

"Kamar ini kedap suara. Apakah kamu sudah siap hmm" ucap Jidan sambil menaikkan dagu Amel, dan menampakkan senyuman manisnya

Amel hanya menganggukan kepala dengan malunya.

Akhirnya mereka menyatukan cinta dan raganya sebagai sepasang suami istri, tapi juga jiwa mereka yang menyatu.

~~~

Malam hari tepatnya sudah maghrib Amel bangun dari tidurnya, ia melihat sang suami yang sangat nyenyak tidur sambil memeluk pinggangnya. Amel meraba wajah Jidan yang sangat ganteng

Pantesan saja banyak perempuan yang menyukai suamiku. Batin Amel yang terus memandang wajah ganteng suami tercintanya

Amel melihat bahwa matanya Jidan mulai terbuka dengan perlahannya, ia langsung memindahkan tangannya ke wajah sang suami.

My Teacher [END]Where stories live. Discover now