MT 36

183K 6.1K 776
                                    

Sebelum baca jangan lupa Vote karna vote
teman² penting, supaya gue makin semangat
ngelanjutin ceritanya.
Jangan lupa juga coment, agar gue semakin semangat buat update untuk teman-teman semuanya.


Makasih😘

Maaf kalau ada typo





Happy Reading😘





Disisi lain, Jidan sedang berada di rumah sakit, karna ia sedang menemani Fika yang sedang sakit.

"Om" lirih Fika pelan, dan perlahan matanya terbuka

"Hallo sayang" ucap Jidan lembut pada Fika

"Hallo anak mama" ucap Tata yang berada disamping Jidan

"Permisi" ucap suster yang barusan masuk kedalam ruangan Fika

"Permisi bu, ini makanannya" lanjutnya, dan memberikan makanan rumah sakit itu pada Tata

"Makasih sus" ucap Tata pada suster, dan suster itu meninggalkan ruangan Fika

"Sayang makan dulu ya" ucap Tata lembut pada sang anak

"Aku mau disuapin sama Om Jidan mah" ucap Fika

Jidan mengambil makanan itu dari tangan Tata, dan ia merasakan jantungnya berdetak, karna tak sengaja tangannya dan tangan Jidan bersentuhan meskipun hanya sebentar.

"Fika bangun dulu ya, biar om yang suapin" ucap Jidan tersenyum tipis

Tata membantu anaknya untuk duduk, agar makannya tidak belepotan. Jidan menyuapi bubur pada Fika secara hati-hati. Tata yang melihat itu jadi yakin sama dirinya bahwa Jidanlah yang pantas untuk jadi ayah Fika.

Gue harus dapetin Jidan bagaimana pun caranya. Batin Tata yang semakin yakin

"Om mau gk jadi papa Fika" pinta Fika secara polos

Jidan yang mendengarkan itu cukup terkejut karna seorang anak kecil meminta dirinya untuk menjadi seorang papa.

"Fika" ucap Tata menegur anaknya, padahal dalam hatinya ia sangat senang saat Fika mengucapkan itu secara langsung lewat mulutnya

"Fika nanti om kasih kenal ya sama istri om" ucap Jidan mengalihkan ucapan Fika

"Om boleh gk kalau Fika panggil om itu papa" pinta Fika lagi

"Boleh kok sayang" ucap Jidan lembut

Fika membutuhkan kasih sayang dari seorang papa. Batin Jidan

"Ayeeyy papa" ucap Fika senang dan langsung memeluk pinggang Jidan

"Aku senang banget Om Jidan aku bisa panggil papa, karna biasa aku iri sama teman-temen ku yang mempunyai seorang papa, sedangkan aku tidak" ucap Fika yang tetap memeluk Jidan

Hati Jidan tersentuh saat seorang anak kecil berbicara seperti itu, dan ia harus merasakan bahwa tidak ada kasih sayang dari seorang papa.

Jidan membalas pelukannya Fika secara lembut

Tata hanya tersenyum, ia melihat dari raut wajah Jidan yang sangat nyaman, dan sayang banget pada Fika

"Sekarang Fika makan dulu ya, supaya cepat sembuh" ucap Jidan lembut

"Siap papa" ucap Fika dengan gembiranya

Jidan menyuapi Fka secara lembut, dan sambil mengembangkan senyumannya.

My Teacher [END]Where stories live. Discover now