Malam hari Joe menemani mamanya pergi ke supermarket. Dia memencar dari mamanya, dia sedang melihat lihat sweeter kesukaannya. Ketika dia sedang memilih sweeter tiba-tiba ada seorang cowok dari jauh memerhatikan dia. Joe lalu merasa kebingungan, dan sedikit ketakutan. Untung saja mamanya menghampirinya.
"Joe udah milih bajunya? Yuk", ajak sang mama.
Joe pun mengangguk menatap sekilas cowok tersebut kemudian pergi.
"Siapa ya cowok tadi. Kok dia ngelihatin gue? Gue jadi takut kalau cowok itu ada niat jahat sama gue", ujarnya setelah sampai dikamarnya.
***
"Joe", teriak sang mama dari bawah.
"Kenapa ma?", tanya Joe ketika turun dari anak tangga.
"Tumben udah bangun",
"Joe mau jalan ma sama Sabrina, Adel sama Farel juga", ujar Joe.
"Yahh padahal mama sama papa mau ngajakin kamu kerumah Bagas",
"Ke abang ma? Kenapa abang yang gak kesini sih. Masak mama terus yang kesana"
"Abang kamu kan juga banyak pekerjaan. Kak Dira juga harus ngajar, Cici juga dirumah sendiri dijagain Bi Ija",
"Yaudah deh",
"Gimana? Kamu gak ikut?",
"Nanti malam aja ma. Joe ikut, Joe juga mau ngasih sesuatu sama Cici", ujar Joe.
"Yaudah. Jadi keluar jam berapa kamu?", tanya sang mama.
Tiba-tiba suara deruan mobil terdengar. Itu suara mobil Sabrina dan Farel, Adel dia nebeng ke mobil Sabrina karena jarak rumah yang tak begitu jauh dan searah.
"Assalamualaikum",
"Waalaikumsalam", ujar mama Sinta.
"Pagi tante. Sabrina kangen banget sama tante. Maaf ya tan kemarin gak main kesini, Sabrina masih capek", ujar Sabrina sambil menyalimi punggung tangan mama Sinta.
"Pagi tante", sambung Adel dan Farel menyalimi punggung tangan mama Sinta.
"Langsung jalan atau mau sarapan dulu? Tante cuma masak nasi goreng sama telur mata sapi sih",
"Hehehe. Mau tan. Nasgor buatan tante kan the best", ujar Sabrina antusias.
Adel lalu menyenggol lengan Sabrina memberi isyarat.
"Hehehe. Maaf ya tan soalnya kita lagi buru-buru biasa mau nonton", ujar Adel.
"Yaudah gak papa. Hati-hati dijalan ya", ujar mama Sinta lalu menerima uluran tangan Joe, Sabrina, Adel dan Farel untuk menyalaminya.
"Joe berangkat ya ma", ujar Joe.
"Pakek mobil gue aja ya. Bensinnya masih full", ujar Sabrina.
"Oke. Kunci", ujar Farel.
Sabrina lalu melempar kuncinya pada Farel dan Farel menangkapnya dengan sempurna. Joe dan Farel duduk didepan, sedangkan Sabrina dan Adel duduk dibelakang. Mereka keluar dari perkarangan rumah Joe.
Melihat keromantisan Joe dan Farel. Sabrina jadi ingat cowok yang menabraknya. Sabrina senyum senyum sendiri, berkhayal bertemu dengan cowok itu lagi dan lebih parahnya, dia berkhayal cowok itu menjadi pacarnya. Huuu kayak author aje kebanyakan ngayal lu. Ihh biarin bukan lu aja thor yang bisa khayal gue juga bisa. Hahahaha.
YOU ARE READING
Caraku Menjagamu (COMPLETED)
RomanceTUNGGU UPDATE VERSI REVISI TERBARUNYA YA!! :) FOLLOW SEBELUM MEMBACA! VOTE SESUDAH MEMBACA!
