17. What's?

1.6K 163 22
                                    

“Kalau begitu, aku juga mau jadi dokter saja.”

“Iya, aku juga!”

Hinata menautkan kedua alisnya. “Untuk apa pula kalian semua ingin jadi dokter, huh?”

“Kenapa?”

“Kalian tidak cocok menjadi dokter, biar aku saja.”

Pikiran Hinata menerawang jauh ke masa depan. Sepuluh tahun atau lima belas tahun lagi. Pada saat mereka sudah dewasa dan menggeluti sebuah bidang yang menyenangkan dan juga bisa memiliki pendapatan sendiri.

“Mungkin saja kalian bisa menjadi artis, seorang bintang film terkenal, atau pengusaha, guru, chef, pilot. Ah, tentara atau polisi juga bisa.”

Segera Hinata tersadar dari lamunan sesaatnya itu. Ia menoleh ke samping. Sasuke dan yang memberikan tatapan intens padanya.

“Mengapa profesi itu yang kau rekomendasikan untuk kami?”

“Mengapa tidak dokter spesialis? Agar bisa sepertimu.”

“Kita bisa menjadi rekan kerja yang hebat.”

“Sudah kubilang kalian tidak cocok jadi dokter,” sahut Hinata cepat.

Mereka berenam? Sang Pangeran SMA Konoha menjadi dokter?
Yang benar saja!

“Kenapa tidak?”

“Kami memiliki segalanya, kami bisa menjadi apapun yang kami inginkan.”

“Padahal kau tadi bilang kalau kami harus memiliki tujuan hidup dan cita-cita.”

Menghela nafasnya, Hinata menatap anggota GS4T tersebut dengan malas. “Kalian memang memiliki segalanya dan bisa mendapatkan apapun yang kalian inginkan. Tapi kalau untuk jadi dokter, kurasa itu bukan bidang kalian. Kalian lebih berbakat di bidang lain yang bukan kesehatan.”

Kedua mata Shikamaru memicing tajam. “Kenapa kau bisa mengatakan kalau kami tidak memiliki bakat di bidang kesehatan?”

Mendapat tatapan penuh intimidasi dari keenam laki-laki itu membuat Hinata menjadi agak gugup. “Ya, karena kalian sendiri tidak peduli dengan kesehatan kalian.”

“Apa maksudmu?” tanya Gaara.

Hinata mengusap tengkuknya dan sebisa mungkin menghindari tatapan mereka. “Kalian suka merokok dan kadang juga suka minum minuman beralkohol, ‘kan? Itu yang dimaksud dengan kalian tidak memiliki bakat di bidang kesehatan.”

“Aku tidak percaya padamu.”

“Aku juga tidak percaya pada kalian.”

“Yak!” seru keenam laki-laki itu.

Bagaimana bisa Hinata mengatakan hal semudah itu? Astaga! Ekspresi gadis itu bahkan begitu tenang dan santai, seakan apa yang dikatakannya bukanlah apa-apa.

“Kami akan membuktikan padamu, kalau kami bisa menjadi dokter.”

Hinata mendesah pelan, lalu menatap laki-laki itu bergantian. “Dengan wajah dingin dan tatapan datar kalian serta ucapan kasar tak berperasaan itu, bisakah kalian menjadi dokter, eh? Yang ada pasien kalian akan kabur.”

Kalimat ejekan itu terlontar dan dapat mereka dengar dengan sangat jelas. Sangat menyebalkan. Kemudian seulas senyuman lebar tercipta di wajah cantik Hinata. Ia mulai bertingkah lucu. Menunjukkan sisi imutnya.

“Aku yang lebih cocok jadi dokter. Aku ramah, murah senyum, baik hati. Oh, dan jangan lupa kalau aku juga sangat jenius.”

“Ck, dia mulai lagi,” gumam mereka berenam saat mendapati Hinata mulai membanggakan dirinya sendiri.

TSP (The Six Prince): A Story of Konoha High School (KHS)Where stories live. Discover now