2. The Beginning of Suffering

3.1K 310 15
                                    

Jika gadis yang mengabaikan popularitas dari enam Pangeran SMA Konoha itu juga memiliki tingkat popularitas yang sama tingginya dengan mereka atau mungkin berasal dari keluarga kaya raya yang tersohor tidaklah masalah. Tapi siapakah Nona Hinata Hyuuga? Bahkan hanya kejeniusan saja yang ia miliki dan bisa dibanggakan.

Penampilan yang menyedihkan dengan kacamata yang selalu bertengger di hidupnya, rambut yang dikuncir kuda atau kadang dikepang dua di kedua sisinya, serta seragam yang kebesaran tidak pantas mendapatkan perhatian, apalagi popularitas. Ayahnya yang hanya seorang sopir pengangkut barang, sedangkan ibunya hanyalah ibu rumah tangga biasa yang terkadang bekerja sebagai pembantu paruh waktu.

“Gadis itu, kita harus membuatnya menderita selama berada di kelas kita.”

“Ya, hingga pada akhirnya dia akan hengkang dari kelas unggulan ini.”

“Jangan biarkan dia berada di sini lebih dari satu bulan.”

“Dia harus secepatnya kembali ke kelas di mana seharusnya dia berada.”

“Dan kelas 2-1 bukanlah kelas yang seharusnya dia tempati.”

“Penyesalan akan ia rasakan karena telah mengikuti tes seleksi itu.”

***

Hinata terkesiap saat melihat gerombolan siswi yang menamai mereka fangirls dari GS4T yang tiba-tiba saja menghadangnya. Memberikan pandangan merendahkan dan mengejek padanya.

Seharusnya Hinata sudah tahu hal semacam ini akan terjadi. Banyak hal buruk yang akan terjadi kalau ia lolos tes seleksi masuk kelas unggulan, akan tetapi hal baiknya adalah ia mendapatkan beasiswa sampai akhir masa sekolahnya. Dan jika ia berhasil mendapatkan peringkat pertama di kelas unggulan tersebut, masuk perguruan tinggi dengan beasiswa akan semakin terbuka lebar. Jadi, ia bisa meringankan beban orang tuanya. Orang tuanya tidak perlu dipusingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan saat Hinata masuk perguruan tinggi nanti.

“Kau sengaja, ya, ikut tes seleksi masuk kelas unggulan itu?”

“Apa tujuanmu sebenarnya, huh? Agar mendapat popularitas?”

“Supaya kau bisa lebih dekat dan bisa memperhatikan Pangeran kami sepanjang hari, eh?”

“Menyingkirlah,” ujar Hinata pelan.

Hinata tidak bisa melakukan bentuk perlawanan apapun, sebab itu bisa dinilai sebagai poin membuat keributan yang termasuk suatu pelanggaran. Beasiswa yang ia dapatkan akan terancam dicabut, dan Hinata tidak mau hal itu sampai terjadi.

Tanpa menoleh Hinata sudah tahu kalau GS4T baru saja keluar dari kelas. Terbukti dengan jerit histeris dan berbagai macam teriakan heboh para siswi yang kini sedang berada di koridor lantai tiga.

“Kalian gunakanlah otak kalian jika ingin lolos tes seleksi dan berada di kelas yang sama dengan mereka.”

Hinata berlalu pergi tanpa menghiraukan siswi-siswi genit yang mulai memusuhi dan mengganggunya sejak pengumuman murid yang lolos tes seleksi diumumkan. Ia tak mau meladeni lebih jauh. Itu hanya akan membuang-buang waktunya.

“Sejak kapan?” desis Sakura yang sedikit kaget melihat Hinata yang kini mulai sedikit berani membalas kata-kata kasarnya. “Sejak kapan anak miskin itu mulai berani melawan kita?”

Karin terdiam sesaat. “Kurasa sejak dia berhasil lolos tes seleksi.”

“Sepertinya kita perlu memberinya sedikit pelajaran padanya.” Tayuya memberikan usulan yang langsung disetujui oleh dua teman baiknya.

“Kita harus membuatnya kehilangan beasiswa itu.”

“Akan lebih baik lagi jika dia langsung keluar dari sekolah.”

TSP (The Six Prince): A Story of Konoha High School (KHS)Where stories live. Discover now