35||PENYESALAN

Mulai dari awal
                                    

Kini dirinya akui kalau hatinya sudah menerima Hana seutuhnya. Hanya Hana yang mampu membuat hatinya terombang-ambing seperti ini. Lukas ingin kalau berita kepindahan Hana tidak benar adanya.

Setelah menempuh perjalanan dengan kebut-kebutan di jalan, akhirnya Lukas sampai di rumah Hana. Dengan segera cowok itu turun dari motornya. Pandangan matanya menatap rumah yang terlihat sepi di hadapannya seperti tidak berpenghuni.

Lukas ingin membuka pintu pagar rumah Hana namun tidak bisa. Satpam yang biasanya selalu membukakan pagar kini tidak ada lagi.

"HANA!" Panggilnya berteriak.

"HANA! LO DI DALEM 'KAN? GUE MAU BICARA, HANA!"

Lukas berteriak seperti orang gila. Dirinya terus menggoyangkan pagar besi itu.

"Mas?"

Pamggilan itu mengalihkan pandangan Lukas. Ditatapnya ibu-ibu yang berada di sampingnya. "Ada apa bu?" Tanyanya.

"Namanya Lukas, ya?" Tanya ibu itu.

Lukas mengerutkan kening. "Kok ibu tahu?"

Ibu itu tersenyum. "Tadi Hana titip ini sama saya. Kalau ada cowok ganteng yang dateng kesini, disuruh kasihin ini. Mas kan ganteng, jadi saya yakin kalau mas itu Lukas yang dimaksud Hana."

Lukas tersenyum tipis. Ternyata sifat Hana masih seperti dulu. "Terus sekarang Hana kemana bu?"

"Hana 'kan mau pergi ke luar negeri. Baru aja berangkat."

Lukas melebarkan matanya terkejut. "Ke luar negeri?"

"Iya." Jawab ibu itu. Tangannya memberikan sebuah amplop berwarna kuning kepada Lukas. "Hana cuman titip ini. Ibu pergi dulu ya."

Lukas menerima uluran amplop itu. Matanya memandang amplop berwarna kuning itu. Tangannya yang bergetar mencoba membuka amplop itu.

Untuk Lukas jodoh Hana.

Mungkin kalau kamu baca surat ini, aku udah pergi. Pertemuan di koridor tadi ternyata menjadi tempat perpisahan kita. Aku nggak punya permintaan yang banyak. Aku cuma pengen kamu baik-baik aja di Indonesia. Tetep semangat kejar cita-cita kamu. Walaupun kita udah nggak sama-sama lagi, aku bakalan tetep stay sama kamu. Karena kamu tahu 'kan? Hana cintanya cuma sama Lukas.

Selamanya.

Salam,

Hana cantik❤

Setitik air mata menetes dari sudut mata Lukas. Dadanya terasa sesak. Apakah dia sudah terlambat? Apakah semua ini benar-benar sudah selesai? Lukas menggeleng, dirinya belum terlambat. Lukas yakin itu.

Lukas berbalik, menatap ibu-ibu itu yang belum pergi jauh. Lukas berlari, menghampiri ibu-ibu itu sebelum pergi.

"Buk!" Panggilnya.

Ibu-ibu menoleh. "Ada apa?"

"Kalau boleh tahu Hana ke bandara mana?" Tanya Lukas. Hanya ini harapan satu-satunya.

"Katanya bandara Soekarno-Hatta." jawab Ibu-ibu itu.

Lukas mengangguk lalu bergegas pergi setelah mengucapkan kata terima kasih.

Setelah siap dengam motornya, Lukas segera menjalankannya menuju tempat tujuannya. Di dalam hatinya dia berdoa agar semuanya belum terlambat.

Pikirannya kalang kabut sampai tidak bisa membuatnya fokus menyetir motor. Beberapa kali Lukas hampir menabrak orang, namun untungnya bisa dirinya hindari. Beberapa kali kata maaf terucap di bibirnya. Hanya gadisnya, hanya Hana yang Lukas inginkan saat ini.

Karena tidak fokus, Lukas hampir saja menabrak kerumunan orang di depannya. Untung saja dirinya masih sempat menarik rem motor. Kalau tidak, Lukas tidak tahu apa yang akan terjadi.

Tatapannya tertuju ke arah kerumunan orang itu. Sepertinya sedang terjadi kecelakaan. Matanya memicing, merasa kenal dengan mobil yang ringsek itu. Lukas yakin kalau mobil itulah yang mengalami kecelakaan. Karena tidak bisa lewat, Lukas turun dari motornya untuk memeriksa dugaannya. Jangan bilang kalau yang ada di pikirannya adalah benar.

Semakin dekat jaraknya dengan mobil itu, semakin membuat Lukas gemetar. Tepat saat matanya menatap tubuh seseorang yang tergeletak di jalan dengan banyak luka di tubuhnya, Lukas ingin mati saat itu juga.

"Hana." Lirihnya

****

HANA-LUKAS KEMBALI HADIR UNTUK KALIAN SEMUA!!!!!!!

AKU USAHAIN UPDATE HARI INI BUAT KALIAN, HUHUUU....

JANGAN LUPA TOMBOL BINTANGNYA GAESSSS!!!!!

SALAM,

IA❤


HALU(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang