[SIXTEEN] I HOPE SO

65 16 0
                                    

28 MARET 2020
08.24 PM

Selamat malam, readers tersayang💜 aku kambek lagi, semoga ga bosen sama ceritaku yaaa!

Aamiin.

Let's reading!

* * *

Missed call, Gevan (11)

Adhisa meletakkan kembali ponselnya diatas meja, kemudian tersenyum ke arah Raihan.

"Ga kamu angkat lagi?" Tanya Raihan sembari mendudukkan diri di samping Adhisa.

Adhisa menggeleng. "Buat apa? Gak penting juga."

"Dunia berputar cepet ya, dulu kamu sayang-sayangan sama---"

Adhisa mendecak sebal. "Gak usah dibahas ish! Dulu ya dulu, sekarang mah dia gak ada artinya."

Raihan menggusak rambut kecoklatan Adhisa. "Jangan marah-marah. Makin cantik, jantungku gak kuat."

Adhisa menedekatkan telinganya ke dada Raihan. Ia mengetuk pelan dada Raihan dengan jari-jari putihnya. "Cepet banget ya, dug dug dug nya."

"Arghh, jangan gemesin gitu sayang.." Pinta Raihan dengan menangkup kedua pipi Adhisa dengan lembut. Tak lupa, ia memberikan satu kali kecupan lembut juga di bibir kecil Adhisa.

Adhisa tersenyum tipis. "Kecup aja?"

"Emang mau apa?"

"Emm.."

Raihan meraih bahu Adhisa dan merangkulnya. "Jangan dulu, gak mau khilap malem-malem."

Adhisa mencubit pinggang Raihan asal. "Eh akhh, Dhis! Nakal banget sih tangannya!"

Adhisa terkekeh. "Tukang khilap dasar!"

"Mama kamu kapan pulang? Beneran gapapa aku nemenin kamu kayak gini?"

"Lusa mungkin, aku juga gak tau. Kamunya mau nemenin aku apa gak? Kalo gak mau, ya udah pintunya tuh di depan." Jawab Adhisa dengan menunjuk pintu yang ada tepat di depan mereka.

Pasalnya, mereka sedang terduduk di ruang tamu.

"Aku tidur dimana nanti? Disini?" Tanya Raihan.

Adhisa terkekeh. "Sok lupa, dih. Biasanya dimana kalo gak di atas sama aku?"

"Lagi gak mau khilap aku, Dhis."

Adhisa mendorong dada Raihan dari dekatnya. "Kamu akhir-akhir ini beda, Han."

"Loh? Aku kenapa?"

Adhisa berdecak kesal. "Kebanyakan cowok tuh gak peka!"

Raihan mencubit pelan pipi Adhisa. "Marah-marah terus. Cepet tua nanti?"

"Kamu mau kayak Gevan?" Tanya Adhisa dengan menyilangkan kedua tangannya di dadanya.

"Loh, kok jadi Gevan?"

"Gak pekaan, ya kayak Gevan. Diajak kissing, gak mau. Ya jelas kayak Gevan kan. Buat apa coba pacaran polos-polosan doang, gak ada artinya." Kesal Adhisa.

Raihan dengan cepat menarik bibir bawah Adhisa. "Bawelnya!"

"Sakit tau!" Gerutu Adhisa dengan memukul tangan Raihan.

"Jadi marah-marah tadi tuh karena ga aku kasih cium?"

"Kan, ga peka!"

"Dhis, aku emang lagi ga mau khilap sekarang. Nanti atau besok kalo lagi mau, tanpa kamu kode-kode aku serang kamu." Bujuk Raihan.

HULU || IM Changkyun (END)Where stories live. Discover now