[FOURTEEN] CONGEK

111 21 4
                                    

06 DESEMBER 2018
9.24 PM

Sorry for typo, guys!
Happy Reading!

* * *

"Van, dicariin adek kelas tuh."

"Siapa?"

"Adek kelas, gue bilang."

"Iya maksudnya nama. Namanya siapa? Kenapa nyariin gue?"

Bella ingin sekali melempar meja ke arah Gevan sekarang juga. "Ya mana gue tau lah, tanya sendiri sana!"

Sensi amat, gumam Gevan.

"Bilang apa Lo barusan?"

Gevan menggeleng, "Emang gue bilang apaan?"

"Kan gue yang nanya itu, bego!"

Tanpa membalas perkataan Bella, ia langsung mengantongi hp-nya dan berjalan keluar kelas.

Gevan paham benar, yang seperti itu tadi pasti ga jauh dari kata PMS. Persis seperti Renaya.

"Kenapa?" Tanya Gevan dari tengah-tengah pintu kelasnya.

Cewek itu berbalik, menghadap Gevan. "Kak Gevan?"

Gevan mengangguk. "Gue sibuk, kenapa?"

"Mau nanya dikit kak."

"Nanya aja." Jawab Gevan dengan singkat.

"Kakak mantan ketos kan?"

"Itu tau, kenapa tanya?"

Asli, Gevan minta di gaplok. Pake bibir.

"Jadi gini kak, aku mau tanya aja kalau mau jadi ketua OSIS kan harus ada visi misi. Kalau aku bikin visi buat ngadain beberapa pelajaran bahasa asing. Dan nambah sedikit hiburan tiap bulan di sekolah ini. Gimana kak?"

Gevan mengernyitkan dahinya. "Apanya yang gimana?"

Cewek ber-nametag Fathika itu sedikit menggaruk tengkuk leher belakangnya. "Ehm.. ya gim--"

"Lo mau minta saran, atau gimana? Sini duduk dulu." Ajak Gevan sambil berjalan ke arah bangku depan kelas.

"Gapapa kita ngobrol disini, kak?"

"Mau dimana lagi?"

"Maksudku, itu.. aku ngerasa gak enak aja."

Gevan tau maksud Fathika. Banyak anak-anak kelas 12 yang melihat Gevan duduk bersama Fathika. Entah kenapa mereka menatap Gevan seperti itu.

"Biasa, orang ganteng." Ucap Gevan ponggah. "Ya udah ikut gue, sini"

Sampailah mereka di perpustakaan sekolah. Disini, lumayan sepi. Jadi Gevan rasa, aman. Terlebih lagi dari pandangan Adhisa. Bisa-bisa Adhisa salah paham dan jatuhnya cemburu pada Gevan kalau tau Gevan duduk bersama seorang adek kelas. Cewe.

"Gue mau tanya dulu. Lo orang kaya?"

"Engga gitu kak--"

"Jawab aja, iya atau gak?"

"I-iya tapi--"

"Nah! Gini ya, Fathika.."

"Panggil Thika aja, kak."

"Oke, Thika. Buat visi Lo tadi yang ngadain beberapa pelajaran bahasa asing. Lo harus mikirin, siapa gurunya? Berapa biayanya? Dan lagi, kita termasuk Lo! Sekolah udah fullday, yakin sanggup nerima pelajaran itu? Yang mapel khusus aja belum tentu semua murid udah pada pinter loh."

HULU || IM Changkyun (END)Where stories live. Discover now