[TWENTY FIVE] CEWEK ULER

57 15 0
                                    

11 APRIL 2020
09.27 AM

* * *

"Ngapain kesini?"

Gevan natap sosok yang ada di depan pintu rumahnya itu pake tatapan datar yang dia punya. Iya, Azkia.

"G-gue cuma mau jenguk--"

"Masih gak punya malu Lo nginjekin kaki di lingkup rumah gue?"

"S-sorry waktu itu gue kesel sama Lo jadi gue anu, Naya anu."

"Ya udah kalo kesel sama gue, gak usah dateng ke rumah gue. Kita gak butuh jengukan dari Lo, pergi jauh-jauh dari istri gue. Paham?" Gevan baru mau nutup pintu rumahnya, entah dengan kekuatan apa tiba-tiba ada Renaya di sampingnya. Menahan tangan Gevan.

"Nay, lepas!"

"Maksud Lo apa ngomong gitu ke temen gue? Lo ngusir temen gue?"

Gevan ngehembusin nafasnya kasar. "Nay, Please. Kita punya urusan yang lebih penting, yaitu bunda. Gak usah berantem dulu bisa kan?"

Renaya sama sekali gak gubris omongan seseorang yang ada di sampingnya itu. Tanpa aba-aba, Ia langsung ngegandeng tangan Azkia dengan niat mau ngajak temennya itu masuk.

"Nay, ini rumah gue ya! Gue punya hak penuh buat nerima atau ngusir seseorang yang mau masuk ke rumah gue!" Tegas Gevan.

Lagi-lagi Renaya ngerasa hatinya kayak ditusuk-tusuk tiap Gevan ngungkit kalo ini rumahnya.

Iya tau, ini rumah Gevan. Sekalipun Renaya jadi istrinya, gak ngerubah apapun kalo ini tetep rumah Gevan, kan? Percayalah, setiap Gevan ngungkit hal itu.. Renaya berasa jadi sosok yang cuma numpang dan nyusahin Gevan.

Perlu kalian tau, Renaya paham itu! Dia paham kalo ini rumah Gevan, oke? Udah itu aja.

Azkia ngelepas tangan Renaya dari tangannya. "Gapapa Nay, lain kali aja gue datengnya sekalian main. Salamin buat bunda, dari gue. Gue pergi dulu, s-sorry Van."

"Bentar." Cegah Renaya dengan datar. Dia natap kesel ke mata Gevan. "Ki, tunggu. Gue sama bunda bakal pulang ke rumah kita sendiri. Bukan numpang kayak gini."

"Naya!"

Mereka bertiga ngeliat siapa yang manggil Renaya. Jelas banget sosok itu ada di belakang Renaya, itu Galuh.

"Bunda kok sampe sini?"

"Kamu makin lama makin ngelunjak sama suami kamu, iya?"

What the hell, apa ini? Jadi Galuh, bundanya sendiri malah belain Gevan? Gak cuma di depan dirinya sendiri, tapi di depan temennya juga!

"B-bunda nyalahin Naya?"

Galuh malingin mukanya dari Renaya. "Azkia sini nak, masuk."

Percayalah, sekarang Azkia lagi ngeliatin senyuman kepuasannya. "I-iya bunda, makasih. Permisi ya.." Azkia bilang itu sambil natap ngejek ke Gevan.

"Gitu aja jadi masalah." Ujar pelan Galuh sebelum ngerangkul bahu Azkia dan masuk ke dalam.

"Puas Lo?"

Gevan natap bingung istrinya itu.

"Puas, gue selalu jadi sosok yang salah di depan bunda karena tingkah kekanakan Lo itu. Puas? Kenapa sih, Lo makin lama cuma ngerusak hubungan anak sama ibunya?"

"Jadi gue yang salah?"

Renaya ketawa abis denger pertanyaan balik Gevan. Shit, Gevan bener-bener gak punya rasa bersalah di dirinya. "Oh engga, jelas engga. Kenapa juga Lo harus salah?" Setelah tanya itu, Renaya masuk ke dalam dan ninggalin Gevan yang masih beku di tempat.

HULU || IM Changkyun (END)Where stories live. Discover now