[TWENTY SEVEN] I'M SORRY

47 12 0
                                    

30 APRIL 2020
09.59 PM

* * *

"Serius ga mau daftar sekolah? Ngulang setahun gapapa kan, masih muda juga Lo."

Ardhian masuk rumah Raihan dengan nyamannya. Dia ngedudukin pantatnya di kursi ruang tamu, dan menaruh koper besarnya.

Ardhiang menggeleng. "Kejar paket aja gue. Udah ga ada semangat buat sekolah. Bayangin aja, setahun gue pindah-pindah sekolah. Dari sini ke London dan sekarang kesini lagi."

"Om tante gimana? Ngebolehin emang?"

"Mama Papa gue selalu ngeiyain apa yang bikin gue seneng. Udah itu aja."

Raihan senyum-senyum. Enak ya, dimanja kedua orang tua? Tanyanya dalam hati.

"Mama Lo kemana? Sepi banget ini rumah."

"Kerja jam segini mah, nanti kalo udah pulang Lo kagetin Mama gue. Kejutan."

Ardhian ngacungin ibu jarinya. "Jadi, gue harus bantuin Lo kayak gimana?"

"Udah ga sabar Lo?" Tanya Raihan balik dengan kekehan disusul rangkulan tangannya di bahu Ardhian.

"Gue udah muak juga sama Gevan. Karena dia, tiga hati rusak. Gue, Naya dan Adhisa."

Hati gue bahkan hancur karena Gevan. Batin Raihan

"Untuk saat ini, hidup dulu semau Lo disini. Ga usah keburu-buru. Kita main kalem aja." Ucap Raihan dengan senyuman miringnya.

* * *

"Adhisa?"

"Happy Second Anniversary, sayang!"

Gevan menatap bingung Adhisa yang berdiri du depan pintu rumahnya sambil bawa sekotak vanilla cake kesukaan Gevan yang berukuran medium itu.

Tanpa ijin, Adhisa langsung masuk ke rumah Gevan dan menaruh sekotak vanilla cake tadi di meja tamu. Adhisa ngeliat ke arah Gevan dengan senyuman ramahnya.

"Sayang, kok diem aja? Ayo sini!" Ucap Adhisa dari seberang sana. Gevan yang tadinya diem aja, langsung jalan masuk ke arah Adhisa.

"Dhis---"

"Gak nyangka ya, udah dua tahun kita pacaran."

"Sorry, gue lupa tanggal hari ini."

Adhisa menggeleng dan senyum ke arah Gevan. "Anggep aja kue itu sebagai permintaan maaf aku Maafin aku, Van." Ucapnya dan langsung meluk erat Gevan.

"Ngapain minta maaf? Emang Lo ada salah?"

Adhisa melepas pelukannya itu disaat Gevan sama sekali ga ngebales pelukannya.

"Ga ada sih, cuma minta maaf biasa aja."

"Orang minta maaf itu tandanya udah ngelakuin kesalahan. Jadi, kesalahan apa yang udah Lo lakuin sampe Lo minta maaf gini ke gue?" Gevan ngucapin semua itu dengan tujuan memancing Adhisa untuk bilang apa yang sebentar terjadi.

"Van, kamu kenapa sih?"

Bukannya ngejawab, Gevan malah narik Adhisa dan meluk dia erat.

"Maaf, akhir-akhir ini juga aku yang kurang perhatian ke kamu."

"Iya, tau. Kamu aku chat aja ga bales, coba liat udah berapa ratus notifku di hp kamu."

Gevan terkekeh. Die ngelepas pelukannya dan ngambil hp yang ada di dekat tv. Notif yang dia bayangkan itu bisa seperti notif line yang jebol.

HULU || IM Changkyun (END)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن