33. Kupu-kupu

426 84 9
                                    

Kamis pagi gue udah bertandang ke rumah Flora. Kelar shalat Subuh, gue yang biasanya tidur lagi kalau nggak ke kampus, hari ini enggak. Gue mandi dengan durasi yang lebih lama, gue pilih baju bagus, gue menyemprotkan parfum super banyak sampai diledek Mama katanya wanginya ngalahin kembang setaman dan gue ratusan kali ngaca sambil latihan nembak Flora. Gue dari kemaren udah latihan biar lancar nembak Flora, gue juga sampai browsing. Nih history pencarian gue kalau-kalau lo semua pengen tahu:

 Nih history pencarian gue kalau-kalau lo semua pengen tahu:

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Diminum Kak kopinya nanti keburu dingin."

"Hehe iya."

Saking gugupnya, tadi waktu Flora nanya gue mau minum apa, gue jawab pengen kopi panas. Padahal gue nggak suka kopi.

"Kak Doni udah ada yang keluar nilainya?" Tanya Flora.

"Be-lom, belom ada." Jawab gue sambil menaruh cangkir ke atas meja.

Gue mengamati ruang tengah rumah Flora sambil mengumpulkan nyali. Warna cokelat terang mendominasi ruangan ini. Mulai dari dinding sampai perabotannya. Di dinding tangga, ditempeli foto-foto Flora sejak dia bayi sampai dia gede kayak sekarang.

"Kak Doni mau liburan ke mana?" Pertanyaan Flora kembali membawa kesadaran gue.

"Belom tahu nih. Lo mau ke mana?" Gue bertanya balik.

"Aku mau ke Belitung Kak nanti abis tahun baru." Jawab Flora antusias.

"Wah, asik tuh kayaknya. Gue belom pernah ke sana."

"Aku juga belum pernah. Tapi semalem Papa kasih liat foto-foto di sana dan baguuuuuus banget." Kata Flora dengan mata berbinar yang bikin dia makin cantik.

Bismillah Bismillah Bismillah Bismillah. Ya Allah gue makin tegang.

"Flo, gue mau ngomong serius. Tolong dengerin ya, tapi lo jangan motong dulu biar gue nggak lupa." Kata gue dalam satu tarikan napas.

"Gue mulai ya?" Tanya gue yang diangguki Flora.

"Gue masih inget waktu lo nganterin brownies ke rumah gue di Minggu pagi. Gue juga masih inget lo pake baju warna apa, pake sendal warna apa sama rambut lo digimanain. Kayaknya sejak saat itu gue mulai tertarik sama lo. Lo yang ceria, lo yang lucu, lo yang sayang sama Boni bikin gue makin tertarik sama lo."

Sesuai permintaan gue, Flora nggak memotong omongan gue dan masih setia mendengarkan.

"Omongan lo yang sering nggak terduga, lo yang selalu mau dengerin cerita-cerita random gue, lo perlahan-lahan tapi pasti bikin gue nyaman sama kehadiran lo. Denger suara lo, liat senyum lo dan boncengin lo di tengah panas dan macet aja tanpa sadar bikin gue seneng."

[1] The Book of Us: FEELING GOODWhere stories live. Discover now