29. Mama: Deep Talk

369 76 3
                                    

Gue pulang dari rumah Bang Wisnu dengan hati senang dan riang. Berbagai rencana mulai gue susun di kepala. Nanti setelah gue minta maaf sama Bang Bani dan semuanya selesai, gue bakal nembak Flora. Anjir, bayanginnya aja udah bikin gue deg-degan!

Gue jadi kepikiran petuah Bang Je waktu itu. Katanya, segala sesuatu dalam hidup itu terjadi tiga kali, termasuk cinta. Pertama suka, ke dua kejar, ke tiga tangkap. Kalau gue analogikan, tahapan usaha gue buat dapetin cintanya Flora itu ibarat sistem. Sistem adalah suatu jaringan kerja yang terdiri atas komponen-komponen yang saling berkaitan satu sama lain, yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Nah, dalam hal ini tujuan gue itu apa sih? Tentu aja buat jadi pacarnya Flora. Pake nanya lagi.

Semester kemaren, Prof. Rudiana menjelaskan tentang alur kerja sistem politiknya David Easton di mata kuliah Sistem Politik Indonesia. Kayak gini kalau digambarkan:

Oke, gue bakal jelasin secara singkat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oke, gue bakal jelasin secara singkat. Jadi, dalam alur sistem politik itu ada yang namanya input. Input ini ada dua macam, yaitu berupa demand and support atau tuntutan dan dukungan. Dalam perjuangan asmara gue pun sama, ada yang namanya tuntutan dan dukungan. Dan itu berasal dari keluarga dan abang-abang gue. Mereka menuntut sekaligus mendukung gue. Kemudian dilanjutkan dengan konversi atau proses. Gue kayaknya nggak harus menyebutkannya lagi lah ya berbagai proses dan aksi yang udah gue lakukan, lo semua udah tahu.

Kemudian, nanti hasil input dan konversi ini dinamakan output, yaitu berupa keputusan atau kebijakan. Nah, kalau dalam proses pengejaran cinta gue output-nya itu berupa keyakinan untuk secepatnya nembak Flora. Azeeek. Eits, belum beres. Setelah menjadi output, ada yang namanya feedback atau umpan balik melalui lingkungan yang kemudian akan kembali lagi mempengaruhi input. Artinya, feedback di sini itu respon dari Flora terhadap output yang akan gue lakukan. Apakah Flora akan menerima gue atau sebaliknya, amit-amit jangan sampai.

Satu lagi ada yang namanya lingkungan. Jangan lupa! Lingkungan punya peran gede yang bisa mempengaruhi feedback. Salah satunya adalah lawan. Kayak yang lagi gue lihat sekarang. Ketika gue udah sampai di depan rumah, gue melihat Flora lagi ketawa-ketawa di depan gerbang rumahnya bareng cowok berkulit putih, berbadan tinggi dan berbaju rapi, Julian.

Belum sampai dua jam gue dilambungkan karena ucapannya Bang Wisnu, sekarang gue rasanya lagi dijorokin sampai nyungsep sambil diketawain sama Julian. Gue baru sadar, dari tiga tahapan dalam cinta yang diajarkan Bang Je itu nggak mudah untuk dipraktekan. Suka sama Flora itu gampang, mengejar Flora masih bisa gue usahakan, tapi untuk mendapatkan Flora ternyata nggak semudah yang gue bayangkan.

***

Ketukan di pintu kamar membuat gue mem-pause Detective Conan: The Phantom of Baker Street yang sedang gue tonton ulang untuk kesekian kalinya. Gue berdiri dan berjalan ke arah pintu.

[1] The Book of Us: FEELING GOODWhere stories live. Discover now