60.

1K 65 0
                                    

Tak ada yang bisa menutupi rasa bahagia Alroy sore ini. Senyuman selalu terlukis di wajah tampannya.

Seusai memaksimalkan penampilannya, Alroy segera mengambil bunga, boneka beruang yang cukup besar, dan tak lupa sebuah kotak bentuk hati berwarna merah, yang ada di tempat tidurnya.

Alroy menaruh rentetan barang itu di bagasi mobilnya yang sudah penuh dengan balon guna memberi kejutan kepada Audrey. Tapi tidak dengan kotak hati itu, ia menyimpannya di saku celanannya.

Setelah menutup pintu bagasi, Alroy mendongakkan kepalanya ke langit. Ia berharap Tuhan melancarkan niatnya hari ini.

---

Tok Tok Tok

Ketuk Alroy begitu sampai di rumah Audrey. Tak lama kemudian pintu terbuka.

"Eh, Alroy. Ayo, masuk!" Gisell tersenyum sambil memberi jalan untuk Alroy masuk.

"Iya, tante, permisi ya." Alroy menunduk sopan.

"Audrey lagi siap-siap, paling bentar lagi turun, tunggu ya." Kata Gisell.

"Siap, tante, hehehehe."

Gisell merapikan bantak sofa yang berantakan. "Duduk dulu, Al, tante mau lanjut masak."

"Iya, tan." Jawab Alroy.

Alroy duduk di sofa sambil menunggu Audrey. Senyum bahagia masih terlukis di wajahnya. Rasa gugup menyelimuti hatinya. Jujur saja, ia gugup kalau Audrey akan menolaknya. Kemungkinan itu memang kecil, tapi bisa saja terjadi kan?

"Roy." Sapa Audrey yang baru turun dari lantai dua.

Alroy menoleh dan senyumnya makin lebar saat tatapannya bertemu dengan Audrey. Gadis itu juga membalas senyumannya.

Cantiknya. Batin Alroy.

Audrey hanya berpakaian kasual dan wajahnya hanya dipoleskan sedikit make up, tapi hal itu sukses membuat Alroy terkagum-kagum.

"Melamun aja, jadi pergi gak?" Tanya Audrey membuyarkan lamunan Alroy.

Alroy mengerjapkan matanya sambil terkekeh. "Jadilah.. Tapi bentar," Ia lalu mengeluarkan sapu tangan hitam dari saku jaketnya.

Audrey menatap sarung tangan itu bingung. "Untuk apa, Roy?"

Alroy lalu melipat sapu tangan itu menjadi alat penutup mata. Ia lalu memakaikannya di mata Audrey.

"Untuk kamu lah. Heheheheh.. Tenang aja, gak aneh-aneh kok.." Jawab Alroy sambil mengikat penutup mata itu.

"Gak kekencengan kan?" Tanya Alroy.

Audrey menggeleng, "Enggak." Jawabnya.

"Tante, Alroy sama Audrey pergi dulu ya." Pamit Alroy dan setelah itu ia menggandeng tangan Audrey, "Yuk."

---

"Kita mau kemana sih?" Tanya Aidrey begitu mereka sudah duduk di dalam mobil.

"Kemana-mana hatiku senang..." Jawab Alroy.

Audrey yang tidak bisa melihat apapun hanya berdecak sebal.

"Alroy serius."

Alroy mengangkat kedua alisnya, "Kamu mau kita ke jenjang yang lebih serius sekarang, Drey?"

"Serah, Roy, serah." Gumam Audrey putus asa. Berbicara dengan Alroy saat ini justru membuatnya sakit kepala. Akhirnya ia menyandarkan kepalanya ke belakang, memilih untuk tidur karena ia juga tidak bisa melihat apapun dengan penutup mata ini.

SHE'S MY WORLD [COMPLETED]Where stories live. Discover now