"Ohiya bi, aku mau kasih hadiah buat bibi" lanjutnya dan langsung berlalu dari ruangan itu

"Ada apa dengan non Amel?" tanya Bi Ayu pada mereka semua

Semua mata langsung tertuju pada Jidan agar mereka dikasih tau, tapi Jidan hanya mengangkat bahunya tanda bahwa 'ia tak tau' tapi sebenarnya 'iya tau'

Tak lama Amel muncul dengan mendorong kursi roda, Rafly, Abi,dan Kadir sudah tau maksudnya apa

"Bi ini kursi roda buat Bi Ayu" ucap Amel

"Makasih non" ucap Bi Ayu tersenyum saat melihat majikannya sangat baik

"Saya tidak tau harus ngomong apa non" ucap Pak Dika yang tak enak pada majikannya yang sangat baik

"Santai kali pak, ini uangnya Kak Jidan, tapi nanti Amel ganti, ya kan kak" ucap Amel yang meminta persetujuan dari suaminya,  dan Jidan hanya mengangguk lalu tersenyum

"Lah kenapa di ganti Mel, uang Jidan kan, uang lo juga?" tanya Kadir penasaran

"Iya sih aku tau, tapi aku mau balas budi kepada Bi Ayu yang udah nolongin aku" ucap Amel

"Aduh non Amel tidak perlu balas budi, ibu dan bapak sangat senang bisa dapati majikan sebaik kalian" ucap Bi Ayu

Hati Amel tersentuh saat Bi Ayu berbicara seperti itu, ia langsung memeluk Bi Ayu dengan hangatnya, yng melihat itu hanya tersenyum

"Ohya bibi kapan pulang nih?" tanya Bi Ayu yang sudah bosan di rumah sakit

"Gk tau" serempak mereka yang berada diruangan

"Kok kompak sih" ucap Bi Ayu lalu mereka tertawa bersama

"Bi Ayu dan Pak Dika, kami pamit ya masih ada kerjaan dikantor" ucap Rafly yang mewakilkan sahabat-sahabatnya

"Iya den, makasih ya udah bantu bapak sama ibu" ucap Pak Dika

"Saya sama Amel pamit juga ya pak" ucap Jidan yang mengikutan untuk pamit

"Makasih banyan ya den Jidan dan non Amel" ucap Pak Dika tersenyum pada pasangan itu

"Besok pulang sekolah aku kesini lagi" ucap Amel, yang dapat diangguki oleh Bi Ayu dan Pak Dika

"Cepat sembuh ya non pipinya" ucap Bi Ayu yang sedari tadi memperhatikan pipi Amel

"Iya bi, bibi juga cepat sembuh ya, agar bisa temanin Amel dirumah" ucap Amel, yang langsung diangguki oleh Bi Ayu

"Yasudah kami pamit ya Bi Ayu, dan Pak Dika" ucap mereka serempak dan langsung meninggalkan ruangan itu

Mereka akhirnya berjalan menuju keluar dari rumah sakit tersebut, lalu berpisah saat di parkiran

"Kak besok ngajar gk?" tanya Amel saat berada didalam mobil, dan dalam perjalanan menuju pulang

"Gk ngajar, tapi guru-guru mempersiapkan buat angkatan kamu untuk berpisah nanti" ucap Jidan hangat dan lembut

"Hmm" Amel hanya membalas dengan deheman

"Kak sebentar malam teman-teman ku mau datang, gpp ya?" tanya Amel agar suaminya itu mengizinkannya

"Iya tapi jangan ribut, aku mau selesaikan pekerjaanku yang dikantor" ucap Jidan dengan tangan sebelahnya menggenggam tangan Amel

"Iya, sekalian aku mau ajak mereka makan malam" ucap Amel

Tiba dirumah pasangan itu, langsung masuk dalam kamarnya untuk membersihkan badannya yang sudah lengket

"Eughh badanku sakit-sakit karna Tata mengikatku" ucap Amel yang langsung merebahkan dirinya dikasur

"Sini aku pijitin" ucap Jidan, dan dapat senyuman lebar dari sang istri

"Kakak serius?" tanya Amel untuk memastikannya

"Iya sayangku" ucap Jidan mengecup pipi Amel

Jidan dengan senang hati mempijit dibelakang Amel, agar istrinya tidak kesakitan lagi

"Sini kak sini" ucap Amel yang menunjuk tangannya agar dipijit

"Udah kak" lanjutnya yang merasakan tubuhnya tidak terlalu sakit lagi

"Pijitan Kak Jidan enak tau" puji Amel pada pijitan Jidan

"Masa" ucap Jidan

"Iya! Kak Jidan buka aja jadi tukang pijit, nanti aku bantu bikin spanduknya" ucap Amel tertawa, dan membayangkan kalau suaminya jadi tukang pijit

"Ada-ada aja kamu" ucap Jidan dengan jailnya menyembunyikan amel di keteknya

"Ihh bau" ucap Amel saat kepalanya berada diketek Jidan

"Harum dong, masa bau sih" ucap Jidan yang semakin menjadi untuk menjaili sang istri

"Sana mandi ih" ucap Amel berusaha melepaskan wajahnya dari ketek sang suami

Jidan langsung melarikan diri ke kamar mandi, saat ia melepaskan keteknya berada di wajah Amel

Kalau bukan suami gue, udah gue tabok sih. Batin Amel kesal dan mengelap mukanya

💜💜💜

24 Maret 2020

Follow akun sosial mediaku :
Facebook: @virawulanda
Instagram: @virawulandasr_

Kasih saran dan kritikan dong dengan kosa kata gue, supaya gue bisa memperbaiki.

Jangan Lupa VOTE, dan KOMENT.

Vote menunjukkan kalau cerita ini layak, dan kalian juga menghargai kerja keras author yang sudah capek-capek menulis.

Koment yang banyak juga, biar gue nya rajin buat update dan semangat buat menulis ngelanjutin cerita ini ke chapter-chapter selanjutnya.

Rekomendasi cerita ini ke teman-teman kalian, supaya kalian bisa bertukar pikiran

Maaf buat teman-teman kalau kelamaan next🙏
Tetap menunggu ya cerita selanjutnya dari My Teacher😘


























Tunggu part selanjutnya

My Teacher [END]Where stories live. Discover now